Defisit Neraca Perdagangan Catat Rekor Terbesar  

Senin, 2 September 2013 13:27 WIB

Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok terlihat dari ketinggian, Jakarta, Kamis (21/2). Mengacu pada perolehan ekspor sepanjang 2012 yang mencapai US$ 190,04 miliar, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkirakan laju ekspor nasional pada tahun 2013 akan menembus US$ 200 miliar. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hingga Juli 2013 defisit neraca perdagangan mencapai US$ 2,31 miliar. Dengan demikian, secara kumulatif dari Januari hingga Juli neraca perdagangan defisit US$ 5,65 miliar. "Ini terbesar sepanjang sejarah," kata Kepala BPS Suryamin, Kamis 2 September 2013.

Suryamin menyatakan , kinerja ekspor Indonesia pada bulan Juli lalu sebesar US$ 15,11 miliar atau naik 2,37 persen dibanding Juni 2013. Namun, pemcapaian itu turun 6,07 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, secara kumulatif, ekspor Indonesia pada Januari - Juli mencapai US$ 106,18 miliar atau turun 6,07 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Di sektor nonmigas, ekspor hingga Juli tercatat US$ 87,57 miliar atau turun 2,66 persen dibanding tahun 2012.

Hingga Juli tahun ini, tiga negara tujuan ekspor nonmigas utama Indonesia adalah Cina (US$ 1,69 miliar), Jepang (US$ 1,39 miliar), dan Amerika Serikat (US$ 1,49 miliar). "Tiga negara itu secara total menyerap 35,57 persen komoditas ekspor nonmigas kita," ujar Suryamin.

Dari sisi impor, pada Juli Indonesia mendatangkan berbagai komoditas senilai US$ 17,42 miliar dari seluruh dunia. Jumlah ini naik 11,4 persen dibanding Juni 2013 dan 6,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan harga bahan bakar minyak pada 22 Juni 2013 ternyata tak juga mengurangi konsumsi masyarakat. BPS mencatat, impor migas pada Juli mencapai US$ 4,14 miliar atau naik 17,17 persen dibanding Juni 2013. Kalaupun dilihat dari volume, impor migas pada Juli tercatat 4,67 juta ton, sementara bulan sebelumnya hanya 4,04 ton.

Secara kumulatif, impor dari Januari hingga Juli mencapai US$ 111,83 miliar atau turun 0,86 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah itu, impor nonmigas tercatat US$ 85,58 miliar atau turun 3,41 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

PINGIT ARIA



Berita Terpopuler

Curhat Briptu Rani Setelah Dipecat Jadi Polwan
Briptu Rani: Keramahan Saya Disalahartikan
Jusuf Kalla: Jokowi Harus Nyapres
5 Bintang yang Berakhir Jadi Gelandangan
Garuda Rugi Rp 116 Miliar



Advertising
Advertising

Berita terkait

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

4 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

4 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

4 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

4 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

5 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

5 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

5 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

6 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

23 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya