Indonesia Genjot Ekspor CPO ke Pakistan
Minggu, 1 September 2013 18:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta-Berlakunya perjanjian Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dan Pakistan mulai hari ini 1 September 2013 ini, dinilai akan berdampak positif terhadap kinerja ekspor Indonesia. Khusus untuk komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO), pemerintah akan menggenjot ekspornya ke Pakistan hingga 2 juta ton per tahun.
"Dalam tiga bulan bulan terakhir tahun ini, kontrak permintaan sawit kita di Pakistan setidaknya sebanyak 150-200 ribu ton akan keluar. Ke depan, kami optimis bisa mencapai 2 juta ton di tahun 2014," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di kantornya, Ahad 1 September 2013.
Tambahan pemesanan CPO oleh Pakistan itu, menurut Bayu disebabkan oleh penghapusan bea masuk oleh kedua negara terhadap produk unggulan masing-masing. Jika Indonesia mendaftarkan CPO, Pakistan memasukkan jeruk kino dalam perjanjian ini.
Penghapusan bea masuk CPO sendiri, kata Bayu, akan memperkuat daya saing produk Indonesia terhadap produk sejenis dari negeri jiran, Malaysia. "Bea masuk yang dikenakan Pakistan terhadap Malaysia sebesar 15 persen, perbandingan yang sangat jauh dengan kita," ujarnya.