Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri Naik 30 Persen  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 27 Agustus 2013 07:22 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN), Aviliani memperhitungkan nominal rupiah untuk utang luar negeri naik 30 persen akibat depresiasi rupiah. "Dulu pinjam kurs Rp 8.500, sekarang jadi Rp 11 ribu, utang naik sekitar 30 persenan," kata Aviliani kepada Tempo, Senin, 26 Agustus 2013.

Aviliani menilai Bank Indonesia perlu melakukan stabilisasi nilai tukar agar tak terdepresiasi lebih dalam dan beban utang semakin membesar. Pemerintah dan Bank Indonesia bisa memanfaatkan Chiang Mai Initiatives untuk membantu stabilisasi nilai tukar. "Paling tidak supaya rupiah tidak anjlok," kata dia. Seperti diketahui cadangan devisa Indonesia sudah merosot ke level US$ 92,7 miliar pada akhir Juli 2013. Hal ini membuat kemampuan intervensi BI semakin terbatas.

Sebagai langkah stabilisasi rupiah, Aviliani menambahkan, Bank Indonesia bisa mengambil kebijakan beli atas modal jangka pendek milik asing yang keluar dari pasar saham dan obligasi. Total kepemilikan asing di saham dan obligasi diperkirakan mencapai Rp 600 triliun. "Selama ini, yang bisa dibeli BI cuma obligasi pemerintah, obligasi swasta perlu dipikirkan untuk dibeli. Kalau tidak, tidak aman," katanya.

Adapun untuk mengantisipasi kebutuhan dolar yang tinggi untuk pembayaran luar negeri di paruh kedua tahun ini, ia usul Pemerintah bisa mendorong restrukturisasi utang luar negeri swasta. Jatuh tempo utang luar negeri swasta semakin cepat lantaran swasta banyak mengambil utang jangka pendek dari semula bertenor rata-rata 5 tahunan menjadi 8 bulanan. "Pemerintah bisa menjadi penengah, supaya kreditur percaya," ujarnya.

Restrukturisasi juga dinilai Aviliani penting untuk mencegah gagal bayar baik yang dikarenakan kinerja perusahaan yang menurun atau risiko kurs. "Kalau ada gagal bayar bisa berdampak pada krisis kepercayaan pada swasta domestik dan Indonesia," katanya.

Sepanjang 2013, total pembayaran utang luar negeri pemerintah, bank sentral dan swasta direncanakan sebesar US$ 41,20 miliar, sedangkan sepanjang Juli - Desember sebesar US$ 27,86 miliar. Khusus untuk utang luar negeri swasta, total pembayaran utang luar negeri direncanakan US$ 32,12 miliar sepanjang tahun ini dan US$ 22,27 miliar sepanjang Juli - Desember.

MARTHA THERTINA

Topik terpopuler:
Rupiah Loyo
| Konser Metallica | Suap SKK Migas | Pilkada Jatim

Berita lainnya:
Nonton Konser Metallica, Jokowi: Puaasss!

Lurah Susan : Saya Hanya Menjalankan SK Gubernur

Konvoi Jeep Mewah FPI Menuai Kritik di Twitter

Debat di Instagram, Ani Yudhoyono Dinilai Sensitif

Ini Kata Ani Yudhoyono Soal Keaslian Fotonya

Berita terkait

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

7 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

8 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

8 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

51 hari lalu

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

18 Februari 2024

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

17 Februari 2024

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

Ekonom memprediksi, jika program makan siang gratis akan berujung pada penambahan utang luar negeri. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

15 Februari 2024

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

9 Februari 2024

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

Cadangan devisa Indonesia menurun pada bulan pertama 2024 gara-gara pembayaran utang luar negeri. Masih dua kali lipat dari standar internasional.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

16 Januari 2024

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI per November 2023 sebesar US$ 400,9 miliar atau Rp 6.230 triliun.

Baca Selengkapnya