Rupiah ke 10.500, Indeks Saham Melorot 255 Poin
Editor
Indra mutiara Kaseger
Senin, 19 Agustus 2013 17:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta- Meningkatnya defisit transaksi berjalan yang menyebabkan pelemahan rupiah memicu aksi jual besar-besaran bursa saham. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Senin, 19 Agustus 2013, terjun bebas 255,14 poin (5,58 persen) ke level 4.315,52. Ini merupakan koreksi indeks paling tajam sepanjang tahun 2013. Melemahnya nilai tukar rupiah hingga menembus level 10.500 per dolar menjadi pemicu tekanan jual.
Analis dari PT Sinarmas Sekuritas, Christandhi Reza Mihardja menyebut membengkaknya defisit transaksi berjalan sebagai sentimen utama yang menyebabkan pelemahan rupiah dan akhirnya berdampak pada indeks. "Kenaikan defisit tersebut akan terus membebani mata uang rupiah dan akan terus mengurangi minat investasi ke Indonesia," ujarnya.
Seperti diketahui, dengan rupiah yang melemah tajam, investasi asing yang telah ditukar ke mata uang rupiah akan mengalami rugi kurs ketika ditukarkan kembali ke dalam bentuk dolar. Karena itu, tidak heran apabila asing memilih hengkang dengan total aksi jual fantastis Rp 1,8 triliun.
Dalam Laporan Neraca Pembayaran Indonesia triwulan kedua 2013, Bank Indonesia (BI) merilis kenaikan defisit transaksi berjalan (current account deficit) sebesar US$ 4 miliar menjadi US$ 9,8 miliar atau sekitar 4,4 persen dari total produk domestik bruto. Hal itu diakibatkan oleh tingginya impor bahan baku dan barang konsumsi yang cenderung lebih tinggi.
Menurut Reza, tindakan BI sebelumnya yang memilih mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) sebesar 6,5 persen, justru membangun keyakinan bahwa potensi pelemahan rupiah dan lonjakan inflasi akan terus berlanjut. "Kecenderungan tersebut membuat pelaku pasar semakin cemas dan memilih untuk melepaskan saham secara massal."
Saham yang berpindah tangan hari ini mencapai 4,4 miliar lembar saham senilai Rp 6,7 triliun dengan frekuensi sebanyak 155,7 ribu kali transaksi.
Bursa regional cenderung melemah. Hingga 17.00 WIB, Nikkei 225 menguat 0,79 persen, Hang Seng melemah 0,24 persen, bursa Korea melemah 0,13 persen, dan bursa Singapura melemah 0,76 persen.
PDAT | MEGEL JEKSON