TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kabarnya terkejut mendengar penangkapan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Rudi Rubiandini, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rudi diduga menerima suap dari perusahaan minyak asing. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengungkapkan hal itu setelah bertemu dengan Presiden di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2013.
"Pak Presiden terkejut. Saya saja terkejut," kata Jero. Jero tidak menyangka bahwa Rudi akan tertangkap KPK dalam dugaan kasus suap. Rudi, menurut Jero, merupakan seorang sosok yang terlihat baik. "Dengan terjadinya kasus tadi malam itu, saya prihatin. Selama ini kami percaya sama dia, saya lihat dia orangnya baik, seorang guru besar."
Pemerintah, kata Jero, akan menyerahkan seluruh proses hukum kepada KPK. Kementerian ESDM tidak berwenang turut campur dalam kasus tersebut. Menurut Jero, Presiden berharap agar pemeriksaan Rudi oleh KPK tidak menghambat kegiatan industri minyak dan gas di Indonesia.
Rudi Rubiandini ditangkap KPK, Selasa malam, sekitar pukul 22.30, di rumah dinasnya, Jalan Brawijaya, Jakarta. Mantan Wakil Menteri ESDM itu diduga menerima suap Rp 7,2 miliar dari perusahaan migas Kernel Oil Pte Ltd. Berdasarkan penelusuran Tempo, KOPL adalah perusahaan di bidang jual-beli migas yang berkantor di Singapura. PT KOPL Indonesia merupakan badan usaha pemegang izin usaha niaga umum. Perusahaan ini pernah mendapatkan tugas dari BPH Migas untuk menyediakan dan mendistribusikan jenis BBM tertentu.
ANANDA TERESIA
Berita terkait
Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen
12 Desember 2023
SKK Migas mencatat peningkatan angka produksi minyak di tahun ini.
Baca SelengkapnyaKontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T
26 November 2023
SKK Migas mengungkapkan total nilai kontrak antarperusahaan dalam negeri yang ditandatangani di Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Jakarta
Baca SelengkapnyaSKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016
23 Januari 2023
SKK Migas akan melakukan eksplorasi minyak dan gas di 57 sumur dengan nilai investasi mencapai US$ 1,7 miliar. Tertinggi sejak 2016.
Baca SelengkapnyaSKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen
19 Januari 2023
SKK Migas menargetkan pengeboran sebanyak 57 sumur eksplorasi tajak pada 2023, meningkat 90 persen dibanding capaian tahun 2022.
Baca SelengkapnyaKepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar
23 November 2022
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.
Baca SelengkapnyaTerpidana Kasus Suap SKK Migas Rudi Rubiandini Bebas Hari Ini
16 Februari 2020
Majelis Hakim menilai Rudi Rubiandini secara sah dan meyakinkan menerima uang suap SKK Migas, gratifikasi, dan melakukan pencucian uang.
Baca SelengkapnyaSKK Migas Berencana Digitalisasi Proses Lifting hingga Eksplorasi
13 November 2019
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, industri hulu Migas juga perlu melakukan inovasi dalam cara mengeksplorasi hingga cara produksi.
Baca SelengkapnyaImpor Minyak Turun 52 Persen, Pertamina Hemat Rp 20 Triliun
2 Mei 2019
Pertamina mengurangi impor minyak hingga 52 persen sehingga mampu berhemat Rp 20 triliun lebih.
Baca SelengkapnyaKelar Lebih Cepat, Investasi Lapangan Jangkrik Hemat 10 Persen
31 Oktober 2017
SKK Migas memyebutkan penghematan anggaran sebesar sekitar 5 sampai 10 persen dari pembangunan fasilitas produksi gas lapangan Jangkrik.
Baca SelengkapnyaTiga Brimob Tewas Tertembak, SKK Migas Koordinasi dengan Polri
11 Oktober 2017
Tiga anggota Brigade Mobil tewas saat berjaga di tambang minyak dan gas di Blora, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya