TEMPO.CO, Jakarta - PT Jamsostek (Persero) membukukan laba setelah pajak pada semester I 2013 sebesar Rp 1,69 triliun atau melonjak 95 persen dibandingkan semester I 2012 sebesar Rp 870 miliar. Direktur Utama Jamsostek Elvyn G Masassya mengatakan kenaikan laba seiring pendapatan iuran di semester I 2013 naik 64 persen menjadi Rp 2,87 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,75 triliun.
“Pada semester I 2013 kami membukukan pendapatan bersih iuran sebesar Rp 914,5 miliar atau melonjak 205 persen,” katanya dalam keterangan tertulis, 05 Agustus 2013.
Total pendapatan perseroan per Juni 2013 naik 202 persen menjadi Rp 916 miliar. Jamsostek membukukan pendapatan investasi non jaminan hari tua (JHT) pada semester I 2013 sebesar Rp 1,36 triliun atau naik 59 persen dan pendapatan pengelolaan dana investasi jaminan hari tua naik 20 persen.
Jamsostek membukukan laba usaha di semester I 2013 naik 84 persen menjadi Rp 3,14 triliun dan laba sebelum pajak juga naik 84 persen menjadi Rp 1,97 triliun.
Direktur Keuangan Jamsostek Herdy Trisanto menambahkan hingga Juni 2013 perseroan sudah merealisasi dana kelolaan sebesar Rp 143,6 triliun. Angka itu merepresentasi 96,31 persen dari target 2013 sebesar Rp 149,1 triliun. Selain itu per Juni 2013, perseroan membukukan pendapatan investasi Rp 9,02 triliun atau merepresentasi 61,72 persen dari target 2013 sebesar Rp 14,6 triliun.
“Hasil pengembangan jaminan hari tua per Juni 2013 sebesar Rp 6,32 triliun atau merealisasikan 60,06 persen target 2013 sebesar Rp 10,5 triliun,” katanya dalam keterangan tertulisnya.
Dari sisi laba bersih, Jamsostek juga membukukan Rp 1,69 triliun per Juni 2013 atau merepresentasi 77,43 persen dari target 2013 sebesar Rp 2,19 triliun. Penerimaan iuran Jamsostek per Juni 2013 sebesar Rp 12,3 triliun atau merepresentasi 49,62 persen dari target 2013 sebesar Rp 24,84 triliun. Serta pembayaran jaminan per Juni 2013 sebesar Rp 6,21 triliun atau merealisasikan 59,75 persen dari target 2013 sebesar Rp 10,4 triliun.
ISMI DAMAYANTI | ABDUL MALIK
Berita terkait
BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024
5 Februari 2024
BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Optimis Kinerja Positif
22 Mei 2023
Perseroan optimis pada tahun ini dapat mencatatkan kinerja lebih baik
Baca SelengkapnyaInovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023
16 Maret 2023
BNI menjalankan sejumlah inovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah.
Baca SelengkapnyaTujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023
12 Februari 2023
Berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis, BNI optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaEmang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022
6 Februari 2023
Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital
Baca SelengkapnyaProduksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022
6 Februari 2023
Seluruh lini produksi mulai dari feronikel, emas, hingga alumina tetap bertumbuh di tengah tantangan kondisi global.
Baca SelengkapnyaErick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai
22 Januari 2023
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja apik Pelindo merupakan kerja keras jajaran direksi, komisaris, dan seluruh pegawai Pelindo.
Baca SelengkapnyaPenerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI
10 Januari 2023
Melalui kinerja Wealth Management yang progresif selama 2022, BRI juga berhasil mendapat sejumlah penghargaan.
Baca SelengkapnyaTunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun
3 Januari 2023
BRI mampu menjaga pertumbuhan Kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang solid.
Baca SelengkapnyaKinerja Saham Bank Mandiri Menguat
13 Oktober 2022
Sempat anjlok hingga Rp 3.760 per lembar saham pada Mei, kini saham Bank Mandiri menguat jadi Rp 9.600.
Baca Selengkapnya