Ia menuturkan, Yusuf sempat menanyakan mekanisme pembelian pesawat melalui Merpati. Ia menjelaskan, jika akhirnya terjadi transaksi pesawat, Yusuf hanya perlu membayar yang muka. Rudy menyebut akan ada pembagian keuntungan antara maskapai dan investor, tergantung dari rute yang dioperasikan.
Meski demikian, Rudy belum mengetahui kepastian pembelian tersebut. "Tidak tahu kapan nanti dia belinya, akalu ada uangnya ya ayo," ucapnya.
Belum ada konfirmasi dari Yusuf soal rencana pembelian pesawat ini. Belakangan ini Yusuf menjadi sorotan media soal usaha investasi Patungan Usaha dan Patungan Aset. Usaha yang berbentuk pengumpulan dana dari masyarakat ini tak berizin. Sempat diberitakan sejumlah investor yang menanamkan modalnya kepada sang ustad melapor ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena tidak ada kejelasan penggunaan dana.
Melalui usaha investasi ini, Yusuf mengaku telah menghimpun dana sekitar Rp 20 miliar. Dana yang terkumpul itu rencananya akan digunakan untuk membangun dan membeli sejumlah aset, seperti apartemen haji di Mekah, Arab Saudi, serta hotel dan tanah di tanah air. Sejak ramai diberitakan, pendaftaran investor baru untuk Patungan Usaha dan Patungan Aset ditutup sementara sejak dua pekan lalu.
Kemarin Yusuf memenuhi panggilan Otoritas Jasa Keuangan. Pendiri bisnis investasi Patungan Usaha dan Patungan Aset itu menyatakan, sesuai arahan OJK, pihaknya akan melengkapi syarat pendirian usaha. "Saya sebagai ustad akan melakukan proses yang benar bukan hanya secara agama tetapi secara undang-undang. Ibarat nikah siri, tinggal dilegalin aja, dapat buku nikah gitu," kata dia.
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
7 jam lalu
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.