Investasi Ustad Yusuf Mansur Ditutup Sementara  

Reporter

Selasa, 16 Juli 2013 15:24 WIB

Ustadz Yusuf Mansyur. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Usaha investasi yang digagas dai terkenal Ustad Yusuf Mansur, yakni Patungan Usaha dan Patungan Aset ditutup sementara. "Untuk sementara tidak menerima investor baru," ujar Fatimah, customer service Patungan Usaha dan Patungan Aset di kantornya di Kompleks Bisnis CBD, Ciledug, Kota Tangerang, Selasa, 16 Juli 2013.

Penutupan pendaftaran bagi investor baru ini, ujar Fatimah, dilakukan sejak dua pekan lalu. Namun, ia enggan memerinci alasan penutupan itu. "Kurang tahu kenapa ditutup tapi itu instruksi Pak Yusuf langsung," ujarnya. (Baca: Yusuf Masnyur Bantah Investasi Miliaran di Mekah)

Kantor usaha investasi yang didirikan Yusuf ini menempati rumah toko nomor 21 di blok A5, kompleks CBD. Tidak terlihat papan nama di depan bangunan bertingkat tiga itu. Namun begitu memasuki ruko, pengunjung disambut meja tamu layaknya di perkantoran. Tulisan "Patungan Usaha dan Patungan Aset" terpampang di atas meja tersebut. Saat didatangi, kantor yang seluruh jendelanya dipasangi teralis besi itu sepi. Hanya ada dua orang pegawai yang terlihat beraktivitas.

Patungan Usaha dan Patungan Aset merupakan gagasan Yusuf untuk menghimpun dana dari masyarakat. Dana tersebut digunakan sang ustad untuk membangun hotel apartemen Haji dan Umroh di Mekah, Arab Saudi. Selain itu, dana para investor juga digunakan untuk membeli sejumlah aset seperti tanah dan bangunan. Salah satu aset yang diklaim didapatkan dari dana para investor yaitu sebuah hotel di dekat Bandara Soekarno-Hatta.

Usaha investasi yang dijalankan Ustad YM--panggilan populer Yusuf Mansur--ini sempat disoroti Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dikabarkan sejumlah usaha investasi, termasuk Patungan Usaha dan Aset, yang dijalankan Yusuf dilaporkan ke OJK. Musababnya tidak ada kejelasan penggunaan dana oleh usaha investasi tersebut. Menurut Fatimah, hingga saat ini ada sekitar 2000-an investor yang terdaftar dalam usaha investasi ini.

Selain kantor Patungan Usaha dan Patungan Aset, di kompleks tersebut terdapat kantor Yayasan Daarul Quran, usaha lain Yusuf yang bergerak di bidang pendidikan, Daqu Printing yang melayani jasa percetakan digital, dan sebuah toko busana muslim bernama PPAShop. Kantor dan toko yang dikelola Yusuf tersebut menempati lima unit ruko di kompleks yang terletak tepat di belakang pusat perbelanjaan CBD Ciledug.

Meski hampir semua usahanya terletak di kompleks yang sama, tapi Yusuf jarang berkunjung. "Ustad jarang ke sini, terakhir bulan lalu," ujar seorang petugas keamanan Yayasan Daarul Qur'an. Sementara itu, Yusuf belum bisa dimintai konfirmasi terkait usaha investasinya.

PRAGA UTAMA

Berita Terkait Lainnya
Makna Bersyukur Ustad Yusuf Mansyur
Bea Cukai Bantah Tangkap Ustad Yusuf Mansyur
OJK Terima Laporan 40 Perusahaan Investasi Bodong
Emas Bodong Golden Traders, Orang Indonesia Kaya

Berita terkait

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

1 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

1 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

2 hari lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

3 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

3 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

3 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

3 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

3 hari lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

4 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya