Pemerintah Kaji Sistem Subsidi BBM Tetap

Rabu, 10 Juli 2013 18:56 WIB

BBM bersubsidi. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri mengatakan akan mengkaji besaran alokasi dana subsidi untuk bahan bakar minyak diberikan secara tetap. Hal itu dilakukan untuk mengatasi terjadinya fluktuasi harga minyak dunia yang berimbas pada besaran anggaran subsidi dalam negeri.

"Isu ini sudah diangkat di Komisi XI dan di Banggar. Ini sudah ada dukungan dan pemerintah akan megeksplor sistem ini," kata Chatib di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 10 Juli 2013.

Saat ini, besaran subsidi BBM sangat besar. Jika harga minyak dunia naik, maka alokasi dana subsidi juga akan ikut membengkak.

Namun jika menggunakan subsidi tetap, maka alokasi subsidi akan dipatok oleh pemerintah dan ketika harga minyak dunia naik atau turun, maka harga BBM dalam negeri akan mengikuti.

Chatib mengatakan sistem tersebut memungkinkan untuk diterapkan pada 2014. Namun kata dia, sistem tersebut harus dipastikan akan bisa mengendalikan subsidi tanpa membebankan rakyat. "Kami akan konsultasi dengan DPR. Soal keputusan, subsidi itu domain pemerintah," katanya.

Ia membantah jika sistem subsidi tetap ini lebih menerapkan mekanisme pasar dan akan membebani masyarakat. "Sebetulnya bukan mekanisme pasar, karena subsidinya tetap ada," katanya.

Pada 2014, pemerintah menargetkan volume BBM untuk BBM bersubsidi sebanyak 48 juta kiloliter hingga 51 juta kiloliter. "Jika sistem subsidi tetap diterapkan, maka volume BBM bisa lebih kecil," kata Chatib.

Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Ahmadi Noor Supit, mengatakan subsidi BBM harus tepat sasaran. Menurut dia, sistem subsidi tetap yang diwacanakan pemerintah sangat dimungkinkan untuk diterapkan, namun diperlukan kajian yang mendalam. "Kenapa tidak ada subsidi yang pasti sekitar Rp 2.000 atau Rp 2.500. Supaya tidak terbebani oleh subsidi BBM.”

Sementara itu, anggota Badan Anggaran dari fraksi partai Golkar, Satya W Yudha, menilai wacana subsidi tetap itu sangat bagus dari sisi pengendalian besaran subsidi. "Tapi perlu masukan dari Mahkamah Konstitusi agar tidak bertentangan dengan Pasal 33 Undang-undang (UUD 1945)," katanya.

ANGGA SUKMA WIJAYA
Topik Terhangat:
Karya Penemu Muda
| Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap| Tarif Progresif KRL| Bencana Aceh

Terpopuler:

5 Manfaat Berciuman bagi Kesehatan

Korupsi Simulator, KPK Periksa Lagi Jenderal Nanan

Demi Kebersihan, Kini Ada Urinoir dengan Wastafel

Ini Alasan Kuba Terima Permintaan Suaka Snowden

Pemain Muslim Mengubah Liga Inggris

Simulator SIM, Ini Pertanyaan KPK untuk Nanan

Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

11 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

54 hari lalu

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

18 Februari 2024

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka buka suara soal polemik pemangkasan BBM untuk program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

18 Februari 2024

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

Ekonom Celios Bhima Yudhistira tak sepakat program makan siang gratis Prabowo - Gibran bisa dijalankan dengan memangkas subsidi BBM.

Baca Selengkapnya