BI : Asing Bisa Bahayakan Stabilitas Keuangan

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 2 Juli 2013 15:36 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pejabat Bank Indonesia menilai komposisi kepemilikan asing di bank nasional terlalu besar. Hal ini disampaikan para kandidat Deputi Gubernur Bank Indonesia, ketika menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi Keuangan DPR.

"Saya melihat bahwa dominasi terlalu besar untuk kepemilikan asing. Saya melihat itu agak berbahaya bagi stabilitas sistem keuangan," kata Asisten Gubernur BI, Hendar, Senin, 1 Juli 2013.

Meski begitu, selama Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah masih mengizinkan kepemilikan investor asing hingga 99 persen pada bank nasional dan tak ada aturan yang mewajibkan bank asing untuk berbadan hukum lokal, BI hanya bisa mengantisipasi risiko dengan cara lain. Salah satunya dengan mewajibkan bank yang belum berbadan hukum Indonesia atau kantor cabang bank asing (KCBA) menempatkan sejumlah dananya dalam bentuk aset likuid di domestik atau yang dikenal dengan capital equavalency maintained assets (CEMA).

"CEMA adalah bagian dari upaya kami untuk mengurangi kerentanan," katanya. Tapi, ia setuju, perlu ada pengkajian aturan secara keseluruhan terkait kepemilikan asing. "Jangan terlalu dominan dalam lembaga keuangan ini," katanya.

Ditanya anggota komisi berapa angka yang wajar, Hendar menjawab, "Kalau 41:59 sesuatu yang make sense menurut saya," ucapnya.

Adapun kandidat lainnya, yakni Asisten Gubernur BI, Mulya E. Siregar menilai maksimal 49 persen sebagai batas wajar. "Jangan dominan," katanya.

MARTHA THERTINA


Topik Terhangat
Tarif Progresif KRL
|Bursa Capres 2014 |Ribut Kabut Asap| PKS Didepak?

Berita terpopuler:
Cara Kepolisian Tutupi Kasus Upaya Suap Anggotanya
Petinggi Polisi Minta Kasus Suap Tidak Bocor
Luthfi Hasan Tuding KPK Ingin Hancurkan PKS
Bupati Rote Bantah Roy Suryo Marah-marah di Hotel
Stasiun UI Masih Gunakan Tiket Kertas
Polisi: Laporan Wartawati Korban Perkosaan Janggal

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

4 jam lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

9 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

11 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya