TEMPO.CO, Jakarta - Analis Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan bahwa inflasi year on year tahun 2013 akan berada di atas 7 persen. "Bisa tembus sebesar 7,4-7,5 persen" kata Reza kepada Tempo via pesan singkat pada Senin 1 Juli 2013.
Reza mengatakan bahwa inflasi bisa melonjak lebih dari 7 persen tahun ini jika pemerintah tidak bisa menjaga laju inflasi pada bulan-bulan berikutnya. Sebelumnya, Reza mengatakan bahwa Trust Securities menargetkan inflasi di level 5,5-5,8 persen untuk tahun 2013.
Yang menarik, inflasi di bulan Juni 2013 dinilai lebih rendah dari tahun 2008 dengan kondisi sama. "Juga lebih rendah dari ekspektasi konsensus sebesar 1,24 persen month to month," kata Reza.
Namun, Reza mengatakan bahwa angka tersebut di atas ekspestasi Trust Securities yaitu di level 0,4-0,6 persen. "Mengingat di bulan Mei 2013 masih mengalami deflasi -0,03 persen sehingga ada kenaikan yang cukup signifikan," kata Reza.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Juni sebesar 1,03 persen. Secara kalender year to date, inflasi 3,35 persen; year on year sebesar 5,9 persen, inflasi komponen inti Juni sebesar 0,32 persen dan inflasi inti year on year sebesar 3,98 persen.
Menurut Kepala BPS, Suryamin, inflasi Juni 2013 ini masih di bawah 2008. Pada Juni 2008, terjadi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Saat itu, inflasi di bawah Juni 2018 sebesar 2,46 persen. Pada 2012 inflasi sebesar 0,62 persen.
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
1 Agustus 2023
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.
IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda
30 Juni 2023
IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda
Bahlil Lahadalia, menanggapi rekomendasi Dana Moneter Internasional atau IMF yang meminta Indonesia mencabut larangan ekspor mineral mentah, termasuk nikel, secara bertahap.