UKM Punya NPWP, Tak Otomatis Dianggap Bankable

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 1 Juli 2013 12:11 WIB

Seorang pekerja membuat alat dapur di Usaha Keciil Menengah binaan BRI di Desa Rejoso, Batu, Jawa Timur, Sabtu (27/4). Di kuartal pertama tahun 2013, BRI mencatat laba bersih sebesar Rp5,01 triliun atau naik 18,76 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu dengan perolehan terbanyak dari sektor kredit UKM. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan Usaha Kecil dan Menengah yang telah memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) belum tentu secara otomatis dianggap layak mendapatkan kredit (bankable). "Resiko kredit memiliki banyak faktor," ucap Jahja yang juga Wakil Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional melalui pesan singkat kepada Tempo pada Minggu 30 Juni 2013.

Faktor-faktor yang mempengaruhi resiko kredit antara lain adalah pengalaman berbisnis. Bisnis harus dimulai dengan modal sendiri. "Pengalaman membuktikan bahwa dari 10 orang yang memulai berbisnis, hanya 1-2 orang saja yang kegiatannya bisa berkelanjutan," kata Jahja. Sehingga, lanjut dia, jika ada orang yang memulai usahanya dengan meminta pinjaman dari bank pasti akan langsung ditolak kendati memiliki jaminan cukup.

Selain faktor pengalaman, pemohon kredit UKM perlu memiliki jaminan aset. Musababnya, gagal bisnis juga dapat dipengaruhi banyak faktor seperti sakit, meninggal dunia, tiadanya generasi penerus, tertipu sehingga bangkrut, perceraian dan masalah keluarga lainnya. Serta kegiatan usaha yang dijalankan tiba-tiba mendapat saingan dari model usaha sama yang modalnya lebih besar. Dengan begitu tak ada jaminan bahwa pelaku UKM memiliki buku pembayaran pajak maka otomatis akan dipermudah permohonan kreditnya.

Melalui PP Nomor 46 tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Brutto Tertentu, pemerintah akan memungut pajak atas pelaku usaha kecil dan menengah. Pajak berlaku untuk usaha yang beromzet kurang dari Rp 4,8 miliar per tahun. Skemanya, wajib pajak harus membayar 1 persen dari omzet bulanan. Rencananya, aturan ini efektif berlaku 1 Juli 2013.
<!--more-->
Senada, Direktur Utama Bank Nasional Indonesia (BNI) Gatot Mudiantoro Suwondo mengatakan bahwa tak ada kaitannya antara pembayaran pajak dan penyaluran kredit. NPWP memang menjadi salah satu dokumen untuk proses kredit. "Namun kepemilikan NPWP bukanlah suatu keharusan," ucap Gatot melalui pesan singkat kepada Tempo, Minggu 30 Juni 2013.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan bahwa adanya pajak penghasilan (PPh) sebesar 1 persen bagi Usaha Mikro Kecil Menengah justru memberikan keuntungan dan proteksi bagi pelaku usaha tersebut. Adanya atribut wajib pajak, menjadikan pelaku UKM beralih menjadi pelaku sektor formal. "Dengan begitu, mereka akan mudah memperoleh kredit pendanaan dari bank untuk mengembangkan usahanya," ucap Chatib.

Chatib juga optimis dengan adanya bantuan kredit ini akan memberikan stimulus pelaku UKM akan mengembangkan usahanya. Sehingga memberlakukan pajak 1 persen bagi UKM tujuannya bukanlah mencari pendapatan utama bagi negara. Nilai 1 persen dari omzet pajak tertinggi sektor UKM yakni Rp 4,8 miliar hanyalah Rp 48 juta.

Jumlah tersebut, lanjut Chatib, sangat kecil dibanding dengan keuntungan seperti kemudahan dalam akses yang akan mereka peroleh. Apalagi jika omzetnya ada di bawah Rp 4,8 miliar, beban pajaknya bisa lebih kecil dari Pendapatan Tidak Kena pajak yakni Rp 24 juta per tahun. "Yang ada justru pelaku UKM happy karena mampu mengakses kredit perbankan dan izin usahanya dipermudah," ucap dia.

MUHAMMAD MUHYIDDIN


Topik Terhangat
Tarif Progresif KRL
| Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta

Berita Terpopuler
Pajak UMKM Mulai Berlaku Besok

Pajak UKM Beratkan Pedagang Sembako Skala Kecil

PPnBM Untuk Perwakilan Negara Asing Dibebaskan



Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

52 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya