Pesawat komersial bersiap tinggal landas di landasan yang terselimuti asap sisa kebakaran hutan dan lahan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Riau (19/6). Kebakaran lahan dan hutan di Riau masih terus terjadi mengakibatkan asap pekat yang mulai menganggu kesehatan warga dan aktivitas penerbangan. ANTARA/FB Anggoro
Notam adalah peringatan bagi para awak pesawat mengenai penetapan kondisi atau perubahan fasilitas aeronautika, pelayanan, prosedur serta kondisi berbahaya dalam jangka waktu pendek. Bambang mengatakan, dalam konteks kabut asap Notam yang diterbitkan berisi jarak pandang minimum bagi pilot dengan prosedur visual sejauh lima kilometer. Sedangkan dengan prosedur instrumen, jarak pandang minimum untuk pilot adalah dua kilometer.
Juru bicara PT Angkasa Pura II, Kristanto, menyatakan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru terkena dampak asap kebakaran hutan. Pada Jumat 21 Juni 2013, ada dua pesawat yang terkena hambatan untuk mendarat lantaran masalah ini. Kedua pesawat tersebut adalah Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 070 dari Bandara Soekarno-Hatta dan pesawat milik AirAsia yang berangkat dari Bandung. "Pilot dua pesawat itu tidak bisa melihat landasan sesaat sebelum mendarat," ujarnya.
Dua pesawat tersebut terpaksa berputar-putar sebelum kemudian mendarat. Kristanto mengatakan, di Bandara Sultan Syarif Kasim, kabut asap biasanya menebal hingga pukul 10.00. Menurut dia, asap tidak mengganggu pesawat yang tinggal landas, namun menghalangi pesawat yang akan mendarat.