Mulai 1 Juli, Tarif KRL Turun Signifikan

Reporter

Selasa, 18 Juni 2013 13:43 WIB

Tarif KRL Diharapkan Sesuai Dengan Fasilitas

TEMPO.CO, Jakarta - - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Ignatius Jonan mengatakan mulai 1 Juli 2013, penumpang kereta api listrik (KRL) akan mendapat subsidi tarif tiket. Ia mengklaim, pemberian subsidi sebesar Rp 268 miliar tersebut dapat membuat tarif KRL turun signifikan dan semakin terjangkau oleh masyarakat.

"Tarif progresif di lima stasiun pertama mendapat subsidi sebesar Rp 1.000 per orang dan Rp 500 per orang untuk setiap tiga stasiun berikutnya," ujar Jonan kepada wartawan usai penandatanganan Nota Kesepahaman Proyek PSO Tahun Anggaran 2013 di Kantor Otoritas Bandara Soekarno Hatta pada Senin malam, 17 Juni 2013.

Sebelumnya, KAI menetapkan tarif progresif untuk lima stasiun pertama sebesar Rp 3.000 per orang dan Rp 1.000 setiap tiga stasiun berikutnya. "Sehingga kalau kita ambil, misalnya Bogor sampai Stasiun Jakarta Kota itu tarif progresif sebesar Rp 9.000, dengan subsidi menjadi hanya Rp 5.000," kata Jonan.

Jonan mengklaim cara penghitungannya sederhana. Ia memberi contoh untuk tarif antara Depok hingga Stasiun Sudirman yang berjarak 13 stasiun hanya menghabiskan biaya sebesar Rp 3.500 per orang. Dengan subsidi 5 stasiun pertama hanya bernilai Rp 2.000 ditambah 8 stasiun sisanya bernilai Rp 1.500. "Totalnya Rp 3.500 dari tarif progresif Rp 6.000 per orang," ujarnya.

Yang menarik, untuk tiket stasiun yang jaraknya hanya antara 1 hingga 5 stasiun tarifnya hanya sebesar Rp 2.000 per orang. "Ini lebih murah dibanding naik ojek atau naik bajaj, ditambah lagi naik KRL juga ada fasilitas pendingin ruangan," ujarnya. Ia menambahkan, dengan subsidi ini perseroannya menargetkan animo penumpang jarak pendek ini bisa meningkat.

Jonan menjelaskan, sistem pembayaran nantinya akan menggunakan kartu prabayar. "Harapan kami nanti sistemnya seperti mengisi top-up pulsa, jadi mudah," ujarnya. Dengan menggunakan kartu prabayar, karcis kertas akan ditarik semua. "Kecuali KRL ekonomi yang belum berpendingin ruangan masih diberlakukan sampai Agustus."

Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) akhirnya resmi meneken nota kesepahaman penyaluran dana public service obligation (PSO) sebesar Rp 704,7 triliun. Dana tersebut akan dialokasikan untuk kereta api antar kota, kereta api perkotaan, trmasuk untuk commuter line (KRL).

AYU PRIMA SANDI

Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah


Berita Terhangat

BBM Naik, Polisi Bersenjata Lengkap Jaga SPBU

Ahok Akuisisi PPD untuk Hilangkan Sistem Setoran

Ahok Bakal Pasang GPS di Bus Angkutan Umum




Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

7 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

11 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

13 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

13 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

20 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

22 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

36 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

55 hari lalu

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

6 Januari 2024

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

28 Desember 2023

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menggelar pengecekan kelaikan angkutan umum jelang Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya