TEMPO.CO , Jakarta:CEO Facebook Mark Zuckerberg dicecar mengenai merosotnya harga saham perusahaannya dalam rapat pemengang saham Facebook, Selasa, 11 Juni 2013. “Tidak ada yang membuat saya berpikir salah strategi atau bahwa apa yang sedang kami bangun tidak berharga," kata Zuckerberg pada acara di hotel di Burlingame, California.
Sejak debutnya, saham Facebook merosot 37 persen dibandingkan harga penawaran US$38 saat IPO di bursa pada Mei lalu. Namun Zuckerberg tetap berpikir positif. Dia yakin Facebook berada di jalur yang benar menuju sukses jangka panjang. Meskipun dia kecewa dengan kinerja di Wall Street saat ini.
Hanya saja sejumlah pemegang saham Facebook menyampaikan kegundahannya mengenai penurunan harga sahamnya pada sesi tanya-jawab. Mereka berbagi anekdot tentang membeli saham dengan harapan tinggi, dan mencari petunjuk mungkinkah mereka bisa menutup kerugian mereka.
Facebook, dengan sekitar 1,1 miliar pengguna, menjadi perusahaan AS pertama untuk debut di pasar saham dengan nilai lebih dari US$ 100 miliar. Tapi selain dari hari pertama perdagangan, sahamnya belum pernah diperdagangkan di atas harga penawaran.
Perusahaan sebenarnya telah melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah utama yang membebani harga saham. Langkah tersebut ialah dengan mengembangkan iklan mobile yang lebih cocok untuk layar smartphone. Iklan seluler itu memang menyumbang 30 persen dari pendapatan iklan Facebook.
Namun pertumbuhan pendapatan tetap tajam di bawah dua tahun lalu. Terlebih popularitas aplikasi mobile baru untuk pengguna muda membuat Facebook khawatir kehilangan cengkeramannya pada konsumen.
Namun Zuckerberg bersikeras mengatakan Facebook akan terus tumbuh dan bersaing dengan layanan lainnya."Tak satu pun dari tren yang kita lihat sekarang tampak seperti mereka harus mendapatkan di jalan keberhasilan kami dalam cara yang berarti," katanya. Dia merujuk pada jumlah likes dan komentar dari posting pengguna di layanan unaik per orang yang meningkat sekitar 50 persen selama setahun terakhir.
Saham Facebook ditutup 1,2 persen lebih rendah pada US$24,03 di Nasdaq ketika tengah terjadi penurunan pasar.
REUTERS | ANANDA PUTRI
Berita terkait
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya
5 hari lalu
Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.
Baca SelengkapnyaChat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya
11 hari lalu
Fitur baru WhatsApp ini memungkinkan pengguna untuk mengetahui pesan baru atau yang terlewatkan dari pandangannya.
Baca SelengkapnyaSelain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?
12 hari lalu
Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:
Baca SelengkapnyaPrajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023
19 hari lalu
Prajogo Pangestu orang terkaya bersama Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, dan Elon Musk yang kekayaannya terbanyak bertambah sepanjang 2023 versi Forbes.
Baca SelengkapnyaSudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok
24 hari lalu
Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.
Baca SelengkapnyaCara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah
27 hari lalu
Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.
Baca SelengkapnyaRayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya
31 hari lalu
Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!
Baca SelengkapnyaSurvei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif
31 hari lalu
Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.
Baca SelengkapnyaWhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009
32 hari lalu
WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.
Baca SelengkapnyaFitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya
34 hari lalu
Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.
Baca Selengkapnya