Postur Anggaran RAPBNP 2013 Disetujui

Rabu, 12 Juni 2013 21:27 WIB

(kiri-kanan) Menkeu M Chatib Basri beramah tamah dengan para pimpinan Badan Anggaran DPR Ahmadi Noor Supit, Tamsil Linrung , Djoko Udjianto dan Olly Dondokambey sebelum mengikuti rapat kerja di Gedung Parlemen, Senayan (22/5). ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta- Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati postur sementara Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2013. "Berdasarkan hasil pembahasan, diputuskan postur anggaran APBNP 2013 untuk dibahas ke tahap selanjutnya," kata Ketua Badan Anggaran, Ahmadi Noor Supit saat menutup rapat kerja di Kompleks Parlemen, Rabu, 12 Juni 2013.



Dalam rapat kerja antara Badan Anggaran dengan Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Gubernur Bank Indonesia kemarin disepakati asumsi makro dan postur anggaran sementara. Berikutnya hal tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam Panitia Kerja Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer Daerah.

Untuk asumsi dasar ekonomi makro, tidak ada perubahan dari yang sudah disepakati oleh pada rapat sebelumnya yang meliputi pertumbuhan ekonomi, kurs rupiah, laju inflasi, suku bunga, harga minyak mentah Indonesia, serta produksi minyak dan gas.



Untuk asumsi dasar ekonomi makro, tidak ada perubahan dari yang sudah disepakati oleh Banggar pada rapat sebelumnya, yaitu pertumbuhan ekonomi 6,3 persen, nilai tukar menjadi Rp 9.600, inflasi 7,2 persen, suku bunga/SPN 3 bulan 5 persen, harga minyak US$108 per barel, lifting minyak sebanyak 840 ribu barel per hari, dan lifting gas 1.240 ribu barel per hari setara minyak.



Advertising
Advertising

Namun masih ada catatan dari beberapa fraksi untuk asumsi makro. Fraksi PDI Perjuangan menginginkan laju inflasi ditekan hingga 6 persen dan PKS tak yakin target inflasi pemerintah sebesar 7,2 persen bisa tercapai. PKS memprediksi inflasi bakal melambung hingga 7,9 persen apabila harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi naik.



PKS juga mematok lifting minyak di angka 865 ribu barel per hari dan volume konsumsi BBM yang dialokasikan untuk subsidi mencapai 47 juta kiloliter.

Sedangkan untuk postur anggaran sementara yang dibahas dalam rapat Panitia Kerja, disepakati pendapatan negara sebesar Rp 1.502 triliun. Angka ini naik Rp 13,6 triliun dari yang diajukan sebelumnya oleh pemerintah dalam pembahasan awal RAPBNP sebesar Rp 1.488 triliun.



Belanja negara juga diproyeksikan meningkat dari pengajuan awal Rp 1.722 triliun menjadi Rp 1.726 triliun. Nilai belanja itu terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp 1.196,8 triliun dan transfer ke daerah Rp 529,3 triliun.



ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

4 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

9 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

9 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

9 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

9 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

9 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

10 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya