Oven Dinyalakan, Krakatau Posco Siap Operasi

Selasa, 11 Juni 2013 12:06 WIB

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan cerobong asap pada pembangunan pabrik baja PT.Krakatau Posco Steel di Cigading, Cilegon, Banten, Selasa (9/10). ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta-Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan hari ini meninjau lokasi pembangunan pabrik baja PT Krakatau-Posco di Cilegon, Banten. Di sana, kedua menteri bersama direksi perusahaan joint venture antara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dengan Pohang Iron & Steel Company (Posco) ini melakukan prosesi penyalaan oven (coke oven plant heating up).

"Saya gembira melihat pembangunan pabrik ini berjalan sesuai rencana," kata MS Hidayat dalam sambutannya, Selasa 11 Juni 2013.

Coke oven plant merupakan salah satu bagian pabrik yang berfungsi memproses batubara cookingcoal menjadi coke atau kokas. Kokas inilah yang akan digunakan sebagai bahan bakar untuk melebur besi cair di pabrik blast furnance dan sintering plant.

Untuk membuat kokas, batu refractory yang sudah tersusun membutuhkan pemanasan selama tiga bulan. Setelah itu, rencananya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan operasional pabrik pada 23 Desember mendatang.

Coke oven plant berada di tengah area pabrik Krakatau Posco yang luasnya mencapai 380 hektare. Pembangunan fasilitas ini sendiri memakan waktu 28 bulan dan menghabiskan dana sebesar US$ 357 juta. Dengan menyerap 5.400 ton cooking coal per hari, oven raksasa ini mampu memproduksi 1,3 juta ton kokas per tahun.

Peresmian Coke Oven Plant hari ini ditandai dengan penyalaan obor oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Perwakilan Duta Besar Korea Selatan Kim Yeong-Seon, Walikota Cilegon Imam Ariyadi dan jajaran direksi Krakatau Posco. "Setelah panas dinyalakan, maka coke oven ini akan aktif setidaknya selama 50 tahun," Direktur Utama KRAS Irvan Kamal Hakim.

Pembangunan pabrik baja PT Krakatau-Posco, tahap pertama memang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2013 ini. Hingga saat ini pabrik baja tersebut telah mencapai 90 persen. Pabrik baru tersebut akan memproduksi bahan baku baja berupa pelat dan slab untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri. Mulai galangan kapal, konstruksi dan manufaktur domestik, sekaligus memasok kebutuhan Krakatau Steel yang saat ini sedang melaksanakan proyek peningkatan kapasitas pabrik Hot Strip Mill (HSM).

Pabrik baja PT Krakatau Posco tahap pertama akan memiliki kapasitas produksi sebesar 3 juta ton per tahun. Kapasitas sebesar itu akan ditingkatkan lagi menjadi 6 juta ton per tahun, setelah selesainya pembangunan pabrik tahap kedua. Jumlah kapasitas tersebut dua kali dari total kapasitas produksi Krakatau Steel saat ini.

"Kami berharap pengoperasian pabrik baru ini mampu mengantisipasi lonjakan kebutuhan baja khususnya di pasar domestik yang diperkirakan tumbuh 8 - 9 persen per tahun dari tahun lalu yang mencapai 10,4 juta ton," ujar Irvan.

Irvan mengatakan, pengoperasian Krakatau Posco dapat menekan biaya inventory dan modal kerja KS, karena dapat mengurangi kebutuhan slab impor sebagai bahan baku Hot Rolled Coil (HRC). HRC merupakan produk baja yang saat ini menjadi sumber pendapatan utama perseroan.

Lebih lanjut, Irvan menyebutkan total biaya investasi pembangunan pabrik baja PT Krakatau Posco mencapai US$ 2,7 miliar atau sekitar Rp 23,94 triliun, dengan komposisi kepemilikan saham 30 persen dimiliki KS dan Posco menguasai 70 persen saham. Berdasarkan kesepakatan bersama, KS memiliki opsi untuk meningkatkan porsi kepemilikan di PT KS-Posco mencapai 45 persen.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

31 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN 9,5 Juta Ton, IISIA Sebut Produksi Lokal Masih Cukup

7 November 2023

Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN 9,5 Juta Ton, IISIA Sebut Produksi Lokal Masih Cukup

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, Purwono Widodo, mengatakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) membutuhkan total 9,5 juta ton baja hingga pembangunan tahap akhir.

Baca Selengkapnya

Permintaan Meningkat 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Tembus 14 Persen

6 November 2023

Permintaan Meningkat 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Tembus 14 Persen

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, Purwono Widodo, mengungkap permintaan baja Indonesia meningkat menjadi 17,9 ton pada 2023.

Baca Selengkapnya

Industri Baja RI Disebut sebagai Sektor yang Menarik untuk Investasi, karena...

6 November 2023

Industri Baja RI Disebut sebagai Sektor yang Menarik untuk Investasi, karena...

Secara jangka panjang, ASEAN terutama Indonesia, masih menjadi wilayah yang menarik untuk investasi di industri baja.

Baca Selengkapnya

Industri Peleburan Baja Kena Sanksi Administratif DKI, Operasional Cerobong Harus Dihentikan Sementara

9 September 2023

Industri Peleburan Baja Kena Sanksi Administratif DKI, Operasional Cerobong Harus Dihentikan Sementara

Dinas Lingkungan Hidup DKI memberikan sanksi administratif kepada salah satu industri peleburan baja. Aktivitas cerobong harus dihentikan sementara.

Baca Selengkapnya

Dijuluki Dirut Spesialis BUMN Sakit, Inilah Profil Silmy Karim yang Bakal Dilantik Jadi Dirjen Imigrasi

27 Desember 2022

Dijuluki Dirut Spesialis BUMN Sakit, Inilah Profil Silmy Karim yang Bakal Dilantik Jadi Dirjen Imigrasi

Dirut Pt Krakatau Steel, Silmy Karim, terpilih sebagai Dirjen Imigrasi dan akan dilantik pada awal Januari 2023 mendatang.

Baca Selengkapnya

Dirut Krakatau Steel Silmy Karim Benarkan Dipilih Jadi Dirjen Imigrasi

27 Desember 2022

Dirut Krakatau Steel Silmy Karim Benarkan Dipilih Jadi Dirjen Imigrasi

Silmy Karim mengatakan pelantikannya sebagai Dirjen Imigrasi Kemenkumham akan dilaksanakan awal bulan depan.

Baca Selengkapnya

Ekspor Produk Baja Naik Pesat Menjadi 5,2 Juta Ton pada 2021

2 Desember 2022

Ekspor Produk Baja Naik Pesat Menjadi 5,2 Juta Ton pada 2021

Ekspor produk baja meningkat pesat dari 1,3 juta ton pada tahun 2017 menjadi 5,2 juta ton pada tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Prediksi Utang Lunas 17 Tahun Mendatang, Dirut Krakatau Steel: Bisa Lebih Cepat Lagi

30 November 2022

Prediksi Utang Lunas 17 Tahun Mendatang, Dirut Krakatau Steel: Bisa Lebih Cepat Lagi

Emiten baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) memproyeksikan baru dapat melunasi sisa utang senilai US$1,7 miliar dalam 17 tahun.

Baca Selengkapnya

Kemendag Targetkan Ekspor Besi dan Baja di Tahun Ini USD 30 Miliar

26 Juli 2022

Kemendag Targetkan Ekspor Besi dan Baja di Tahun Ini USD 30 Miliar

Kemendag menargetkan ekspor baja dan besi US$ 30 miliar pada 2022.

Baca Selengkapnya