Jero Wacik Usulkan Tambahan Margin Pengusaha SPBU

Reporter

Selasa, 28 Mei 2013 18:54 WIB

Jero Wacik. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajukan tambahan biaya distribusi dan margin (alpha) bahan bakar minyak bersubsidi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2013. Menteri ESDM, Jero Wacik, mengusulkan tambahan alpha Rp 50 per liter.

"Kenaikan ini rinciannya Rp 30 per liter untuk margin lembaga penyalur dan Rp 20 per liter untuk biaya operasi penyediaan BBM," kata Jero dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2013.

Menurut Jero, usulan kenaikan ini datang dari Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) dan beberapa lembaga penyalur BBM bersubsidi lainnya. Dalam APBN 2013, dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia US$ 100 per barel dan nilai tukar Rp 9.300 per dolar Amerika Serikat, pemerintah membayar alpha Rp 642,64 untuk setiap liter BBM bersubsidi yang disalurkan.

Namun, sejumlah anggota Komisi Energi DPR menolak usulan kenaikan margin penjualan BBM bersubsidi ini. Anggota Fraksi Hanura, Ali Kastela, tak menerima usulan itu karena saat ini kebocoran penyaluran BBM bersubsidi masih tinggi.

"Temuan soal polisi di Timika yang menjual BBM bersubsidi ke PLN dan penjualan BBM bersubsidi ke tambang liar di Papua belum juga ditindaklanjuti oleh BPH Migas (Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi," kata Ali dalam rapat tersebut.

Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa, Agus Sulistiyono, menegaskan pihaknya juga menolak usulan kenaikan alpha tersebut. Menurut Agus, hingga saat ini di banyak daerah yang distribusi BBM bersubsidi masih belum sesuai harapan. "Alasan-alasan yang disampaikan Pak Menteri saya belum bisa sepakati karena kami melihat kinerja penyalur belum sesuai harapan," kata Agus.

BERNADETTE CHRISTINA

Berita terkait

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

4 September 2022

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

11 Mei 2017

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

Pertamina Balikpapan akan menambah kuota BBM selama puasa sebesar 7 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

5 Januari 2017

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

Presiden Joko Widodo mengingatkan separuh dari kebutuhan BBM dalam negeri dipenuhi dari impor.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

25 November 2016

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

Pemerintah menunjuk badan usaha penyalur bahan bakar minyak (BBM) tertentu dan penugasan 2017.

Baca Selengkapnya

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

30 September 2016

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

Pemerintah belum bisa mewujudkan rencana penghapusan bahan bakar minyak jenis Premium kendati masyarakat mulai beralih dari Premium.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

6 Mei 2016

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

Pertamina memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi mengalami kenaikan sekitar 10 persen saat libur panjang.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

3 Februari 2016

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

Pemerintah akan melihat aspek untung-rugi menghapus Premium.

Baca Selengkapnya

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

25 Juni 2015

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

Pertalite sudah disetujui DPR untuk dipasarkan.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

16 Juni 2015

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

Dalam kondisi normal, konsumsi Premium rata-rata 76.258 kiloliter per hari.

Baca Selengkapnya

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

22 April 2015

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

Emisi karbon Pertalite di bawah Premium.

Baca Selengkapnya