Lapangan Gas Baru di Blok Kangean Mulai Produksi

Senin, 27 Mei 2013 18:14 WIB

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Denpasar - Kangean Energy Indonesia Ltd, anak usaha PT Energy Mega Persada berhasil memproduksi gas sebesar 82,53 miliar kaki kubik dari Lapangan Terang-Sirasun-Batur (Terang). Lapangan yang berada di lepas pantai Kabupaten Sumenep, Jawa Timur tersebut, baru beroperasi setahun, yakni sejak Mei 2012 hingga April 2013.

"Sementara itu, hingga April 2013, produksi gas dari Lapangan Pagerungan telah mencapai sebesar 1,174 miliar kaki kubik," kata Vice Presiden Operational Kangean Energy Indonesia Ltd. Ahmad Bunyamin saat ditemui di Lapangan Pagerungan, Senin, 27 Mei 2013. Sementara itu, lifting kondensat telah mencapai 13,2 juta barel.

Ahmad menyebutkan, produksi dari Lapangan Terang saat ini rata-rata mampu memproduksi hingga 240 juta kaki kubik per hari. "Sebenarnya kapasitas fasilitas produksi kami bisa mencapai 330 juta kaki kubik per hari, seperti yang telah kami capai pada Desember tahun 2012," ujar Ahmad.

Hanya, kenyataannya produksi dari Lapangan Terang dan Pagerungan saat ini tidak seluruhnya mampu diserap oleh konsumen gas domestik, khususnya di Jawa Timur. "Ada sekitar 60 juta kaki kubik per hari yang tidak terserap," ujarnya. Alhasil, target produksi tahun ini hanya dipatok sebesar 254 juta kaki kubik per hari.

Ahmad menyebutkan, berdasarkan kontrak, Kangean saat ini memiliki empat konsumen, yakni PT Perusahaan Listrik Negara Pembangkit Jawa Bali, PT Petrokimia Gresik, PT Pertagas Niaga, dan PT Indogas. Total permintaan gas sesuai kontrak mencapai 315 juta kaki kubik per hari, dengan rincian alokasi, PLN (130 juta kaki kubik per hari), PKG (65 juta kaki kubik per hari), Pertagas Niaga (100 juta kaki kubik per hari), dan Indogas (20 juta kaki kubik per hari).

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini menyayangkan kondisi tersebut. "Sayang sekali jika gas tersebut tidak dimanfaatkan oleh pembeli domestik," ujar Rudi.

Rudi berharap konsumen gas domestik bertanggung jawab untuk menyerap seluruh gas yang sudah diproduksi. Alasannya, penyerapan yang tidak maksimal berpotensi menimbulkan kerugian negara. "Kalau konsumen domestik dulu meminta gas tapi setelah diproduksi justru tidak menyerap, maka ada potensi penerimaan yang hilang," ujarnya.

Deputi Pengendalian Operasional SKK Migas, Muliawan mengatakan tidak terserapnya produksi gas selama ini akibat kendala infrastruktur. "Jaringan-jaringan pipa di Jatim belum merata, padahal seperti kita tahu (produksi gas) di Jabar dan Jateng agak shortage, Jatim yang over," ujar Muliawan.

Menurut dia, jika infrastruktur jaringan gas transmisi bisa mencapai Jawa Barat dan Jawa Tengah, over produksi bisa dimanfaatkan. "Tentu bisa menjawab tantangan itu (produksi gas tidak terserap)," ujarnya.

Gas dari Lapangan Terang selama ini disalurkan melalui jaringan pipa baru bawah laut dengan diameter 20 inchi sepanjang 26 kilometer. Pipa tersebut disambungkan ke pipa gas yang sudah ada yaitu jalur pipa dari Pagerungan-Gresik-Jawa Timur (East Java Gas Pipeline-EJGP).

AYU PRIMA SANDI


Topik Terhangat
Darin Mumtazah & Luthfi | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK

Berita Terpopuler:

Daftar 'Perang' Antar Kubu di PKS

Ciuman Massal sebagai Protes

Dewan Masjid: Ceramah Tak Boleh Pakai Toa

Hitung Cepat Pilgub Jateng, Ganjar Pranowo Unggul

SBY: Negara Menjamin Kebebasan Beribadah

Pelaku Potong 'Burung' Ajak Muhyi Menikah

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

12 Desember 2023

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

SKK Migas mencatat peningkatan angka produksi minyak di tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

26 November 2023

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

SKK Migas mengungkapkan total nilai kontrak antarperusahaan dalam negeri yang ditandatangani di Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Jakarta

Baca Selengkapnya

SKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016

23 Januari 2023

SKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016

SKK Migas akan melakukan eksplorasi minyak dan gas di 57 sumur dengan nilai investasi mencapai US$ 1,7 miliar. Tertinggi sejak 2016.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen

19 Januari 2023

SKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen

SKK Migas menargetkan pengeboran sebanyak 57 sumur eksplorasi tajak pada 2023, meningkat 90 persen dibanding capaian tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

3 Januari 2023

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

24 November 2022

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

23 November 2022

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.

Baca Selengkapnya

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

23 November 2022

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

28 Oktober 2022

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri

Baca Selengkapnya