Aktivitas Usaha Melambat Diduga Karena Inflasi
Editor
Setiawan Adiwijaya
Senin, 6 Mei 2013 18:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Standard Chartered Bank, Eric Sugandi berpendapat, penurunan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) ada hubungannya dengan kenaikan inflasi pada kuartal pertama 2013. "Kuartal kesatu, upah minimum provinsi dan tarif dasar listrik naik, ini jadi beban bagi biaya produksi, kemungkinan adjustment dari situ," ujar Eric kepada Tempo, Senin, 6 Mei 2013.
Indeks Tendensi Bisnis mengalami penurunan pada kuartal I 2013. Hal ini menunjukkan turunnya optimisme pelaku bisnis dalam menjalankan usaha. Badan Pusat Statistik melansir, indeks berada di posisi 105,29 pada kuartal terakhir 2012 dan turun ke level 102,34 pada kuartal pertama 2013.
Eric belum dapat memastikan apakah indeks akan membaik di kuartal-kuartal berikutnya. Alasannya, masih ada ketidak pastian dalam hal kebijakan bahan bakar minyak bersubsidi. "Jika BBM naik, lalu tarif dasar listrik naik kembali di Juli dan Oktober, berarti masih ada tekanan inflasi," ucapnya.
Perlemahan nilai tukar sendiri dinilai Eric tak banyak mempengaruhi kinerja bisnis pelaku usaha sepanjang kuartal pertama 2013. Hal ini lantaran meski kurs rupiah terhadap dolar AS melemah dibanding tahun sebelumnya, tapi kondisinya relatif stabil.
Menurut Eric, aktivitas bisnis masih akan berjalan positif mengingat daya beli masyarakat masih tetap tinggi. Tekanan inflasi termasuk dari harga BBM, diyakini Eric tak akan menekan daya beli masyarakat. "Ada penurunan tapi tidak tajam," ujarnya. Secara keseluruhan, ia memproyeksi pertumbuhan ekonomi domestik tetap akan melaju di atas 6 persen bahkan jika harga BBM jadi naik.
MARTHA THERTINA
Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg
Baca juga:
Ini Motif Perbudakan Buruh Panci di Tangerang
Massa Bakar Al-Quran di Masjid Jemaat Ahmadiyah
Ini Kata Dubes Inggris Soal Kantor OPM di Oxford
Anwar Ibrahim Berkicau Menangkan Pemilu Malaysia