Penyidik KPK menggeledah ruang kerja mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq, di ruang fraksi PKS DPR Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (11/2). TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dicekal oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepala Badan Pengawas Berjangka Komoditi (Bappebti) Syahrul R Sempurna Jaya kini cuti dari jabatannya. Hal itu dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Gunaryo.
Namun, Gunaryo tak merinci masa cuti yang diajukan oleh Syahrul. "Lamanya saya lupa," ujarnya kepada Tempo, Senin 6 Mei 2013.
Gunaryo sebenarnya membantah kaitan antara cuti yang diajukan oleh Syahrul dengan pemeriksaan yang harus dijalaninya di KPK. "ENggak lah, cuti kan hak setiap PNS," katanya.
Yang jelas, saking lamanya masa cuti Syahrul, Kementerian Perdagangan sampai menunjuk pejabat sementara untuk menggantikan posisi Syahrul. "Pelaksana Tugasnya Bu Nus Nuzulia Ishak," kata Gunaryo.
Nus Nuzulia Ishak selama ini menjabat Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen di Kementerian Perdagangan. Karena jabatan lamanya tak ditinggalkan, maka sebagai koordinator di Bappebti, kementerian menunjuk Robert James Bintaryo yang selama ini menjabat sebagai Sekretaris Bappebti.
Sebelumnya, pada 19 April 2013 lalu KPK mencekal tiga orang yang berkaitan dengan perkara penyidikan izin lokasi tempat pemakaman bukan umum (TPBU) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Satu di antaranya Kepala Badan Pengawas Berjangka Komoditi (Bappebti) Syahrul R Sempurna Jaya.
Sepekan sebelumnya, penyidik KPK menggeledah ruang kerja Syahrul di Gedung Bappebti di Jalan Kramat Raya Nomor 72, Jakarta. Penyidik lalu menggeledah properti milik Syahrul yaitu sebuah unit apartemen di Apartemen Senopati lantai 18 tower 3 dan sebuah rumah di Jalan Haji Jian nomor 73, Cipete Utara.
Belum diketahui pasti kapasitas Syahrul dalam kasus tersebut. Yang jelas, kasus yang bermula dari hasil operasi tangkap tangan Sentot Susilo (Direktur PT Garindo Perkasa) dan Nana Supriatna (pihak Garindo) bersama dua orang pegawai Pemkab Bogor, Listo Wely S dan Usep Jumenio di Sentul ini juga menyeret Ketua DPRD Iyus Djuher.
