Hatta Yakin Neraca Perdagangan Membaik

Kamis, 2 Mei 2013 13:45 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa optimistis neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun ini akan membaik. Hal itu terlihat dari neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2013 yang surplus.

"Walaupun volume ekspor ke Eropa menurun akibat resesi dan keseluruhan Januari-Maret 2013 neraca perdagangan defisit, tapi tidak terlalu besar," kata Hatta di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2013.

Menurut Hatta, neraca perdagangan yang surplus ini seiring dengan berkurangnya impor barang modal. Hasil impor barang modal ini mulai diproduksikan. "Itu hasil investasi impor barang modal tahun lalu. Saya kira balance of trade dan current account defisit bisa diatasi," ujar dia.

Penurunan volume juga terjadi pada impor barang konsumsi. Hal tersebut, menurut dia, merupakan bukti pemerintah telah berhasil mengendalikan tingkat konsumsi masyarakat.

Hal lain, kemungkinan akan membaiknya harga komoditas. "Ke depan batu bara dan sawit membaik. Itu positif buat kita karena 50 persen perdagangan dari sektor itu," kata Hatta.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Maret 2013 surplus US$ 304,9 juta. Namun, jumlah itu tak cukup menutup defisit yang terjadi dua bulan sebelumnya. Sehingga, secara kumulatif, neraca perdagangan Januari-Maret 2013 masih minus US$ 67,5 juta.

Nilai ekspor Maret tercatat US$ 15 miliar atau turun 13,03 persen dibanding tahun lalu. Sementara secara kumulatif Januari-Maret 2013, nilai ekspor Indonesia senilai US$ 45,39 miliar atau turun 6,44 persen dibanding tahun lalu.

Sementara itu, nilai impor bulan Maret US$ 14,7 miliar atau juga turun 9,97 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Secara kumulatif Januari-Maret, impor turun US$ 45,46 miliar atau 0,62 persen dibanding tahun lalu. Impor nonmigas secara kumulatif mencapai US$ 34,15 miliar atau turun 3,06 persen dibanding tahun lalu.

Adapun nilai ekspor non minyak dan gas bumi (migas) pada kurun Januari-Maret 2013 senilai US$ 37,27 miliar atau turun 3,27 persen dibanding 2012. Porsi terbesar adalah ekspor bahan bakar mineral, yakni US$ 6,49 miliar dan lemak dan minyak hewan/nabati US$ 4,66 miliar.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita terkait

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

11 jam lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

19 jam lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

1 hari lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

2 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

2 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik ke Angka Rp 1,33 Juta per Gram

2 hari lalu

Harga Emas Antam Naik ke Angka Rp 1,33 Juta per Gram

Harga emas Antam pada Rabu pagi, naik sebesar Rp 8.000 per gram, sehingga menjadi Rp 1.332.000 (Rp 1,33 juta) per gram.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

2 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya