Petugas pelabuhan melintasi kontainer berisi produk Hortikultura (bawang) di kawasan Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, (20/3). TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Surabaya - Juru bicara PT Pelabuhan Indonesia III, Edi Priyanto, memastikan perseroan segera menerapkan sistem layanan online yang lebih praktis dan modern. Sistem layanan online ini diterapkan melalui penggunaan aplikasi anjungan berbasis web dengan cara mengakses anjungan pelabuhan Tanjung Perak secara online.
Sistem tersebut dapat memberikan kemudahan bagi para pengguna jasa dan Pelindo III sendiri. Pihaknya juga menggandeng perbankan untuk transaksi host to host, sehingga perseroan dapat bertransaksi langsung dengan perbankan. "Aplikasi dapat diakses kapan saja, di mana saja, dan melalui perangkat komunikasi apa pun yang terhubung dengan internet," ujarnya kepada Tempo, Senin, 29 April 2013.
Menurut Edy, sistem manual sebelumnya dianggap banyak memiliki kelemahan. Antara lain proses pencetakan nota yang membutuhkan banyak biaya, membutuhkan banyak waktu, membutuhkan tenaga kurir, berisiko, dan membutuhkan tenaga arsip. Selain itu, untuk sekedar mendapatkan jasa kepelabuhan membutuhkan kegiatan di beberapa tempat. Hal ini, kata Edy, membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga menyebabkan inefisiensi dan tidak sejalan dengan konsep green port.
Karena dianggap tidak efektif dan efisien, kata Edi, perseroan berinisiatif mengaplikasikan kemudahan layanan sekaligus memotong rantai layanan manual lewat sistem online. "Hari Rabu tanggal 1 Mei akan di-launching sistem online ini," ucap Edi.
Djarwo Surjanto, Direktur Utama PT Pelindo III, berharap sistem online mampu meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa pelabuhan. Ia mengakui, dalam implementasinya, pasti banyak ditemukan masalah di lapangan. Kendala itu terutama terkait dengan penguasaan aplikasi internet oleh SDM Pelindo.