Kapal Pelni di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, (13/8). ANTARA/Yudhi Mahatma
TEMPO.CO, Jakarta - Munculnya banyak maskapai murah ternyata mengurangi jumlah penumpang PT. Pelayaran Nasional Indonesia. "Setiap tahun Pelni kehilangan 1 juta penumpang," kata Direktur Utama PELNI, Jussabella Sahea, dalam acara BUMN Marketeers, Kamis, 19 April 2013.
BUMN yang mengalami masa kejayaan pada 1999-2001 itu kalah bersaing dengan maskapai murah yang tumbuh mulai 2002. Jumlah penumpang PELNI yang di masa kejayaannya mencapai 8 juta per tahun, perlahan berkurang.
PELNI bertahan dengan memodifikasi kapal untuk mengurangi kapasitas area untuk penumpang dan menambah kapasitas kargo. PELNI juga mengoptimalkan kinerja anak usahanya yaitu Sarana Bandar Nasional (PT SBN), PIDC (Pelita Indonesia Djaya Corporation), dan RS. Pelni Petamburan.
Tahun ini PELNI menargetkan laba sebesar Rp 56 miliar. Naik lebih dari dua kali lipat dari realisasi laba tahun 2012 sebesar Rp 24 miliar. Di tahun 2011, Laba PELNI hanya Rp 1,3 miliar. Setelah sebelumnya terus merugi.