Pemerintah Tak Akan Subsidi Industri Kecil  

Reporter

Selasa, 16 April 2013 13:32 WIB

Industri rumahan / Usaha Kecil Menengah. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Euis Saedah, mengatakan pemerintah tidak akan memberikan subsidi bagi industri kecil dan menengah (IKM ) jika harga bahan bakar minyak naik. "Subsidi tidak mendidik, hanya akan dimainkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," katanya di Kementerian Perindustrian, Selasa, 16 April 2013.

Menurut dia, pemerintah akan membantu IKM beradaptasi dengan kenaikan BBM melalui beberapa cara. Pertama, memfasilitasi peralatan bagi IKM, memberikan pendidikan, atau membantu menyelenggarakan pameran untuk IKM agar mereka tidak harus mengeluarkan biaya. "Jadi, pemberian subsidi yang cantik, bukan pemberian subsidi langsung," katanya.

Euis menambahkan setelah kenaikan harga listrik dan upah buruh, beberapa IKM sudah mengeluhkan naiknya biaya produksi. Yang paling merasakan dampak, kata Euis, adalah industri otomotif dan garmen. Kenaikan biaya mencapai 10-15 persen. "Sekarang BBM mau naik, kita belum tahu biaya produksi akan naik berapa banyak lagi setelah BBM naik."

Industri otomotif, kata Euis, mengeluhkan kenaikan biaya produksi karena di sisi lain agen tunggal pemegang merek (ATPM) menuntut mereka menjual komponen dengan harga serendah mungkin. Industri garmen juga mengalami masalah serupa. Euis mengatakan kebanyakan dari mereka menggunakan mesin bordir yang membutuhkan tenaga listrik. "Biaya listrik saja sudah tinggi," katanya.

Untuk menyiasati kenaikan BBM, Kementerian Perindustrian berencana agar nantinya kendaraan yang digunakan IKM menggunakan pelat kuning. Tapi, rencana ini belum terealisasi dan akan didiskusikan lebih lanjut dengan para pelaku IKM.

Kementerian Perindustrian telah menganggarkan dana Rp 111 miliar untuk IKM yang tersebar di 33 provinsi. Dana ini digunakan untuk pelatihan dan konsultasi. Tiap provinsi mendapatkan aliran dana minimal Rp 3 miliar dan maksimal Rp 8 miliar.

Euis menargetkan pertumbuhan industri IKM mencapai 7 persen pada kuartal pertama tahun ini. Ia optimistis sampai akhir tahun pertumbuhan industri IKM bisa konsisten pada angka 7 persen. Pertumbuhan didorong oleh industri fashion yang tengah naik daun. "Target bisa tercapai kecuali mereka sudah lelah menjadi pelaku usaha karena berbagai hambatan yang ada," katanya.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

4 September 2022

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

11 Mei 2017

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

Pertamina Balikpapan akan menambah kuota BBM selama puasa sebesar 7 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

5 Januari 2017

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

Presiden Joko Widodo mengingatkan separuh dari kebutuhan BBM dalam negeri dipenuhi dari impor.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

25 November 2016

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

Pemerintah menunjuk badan usaha penyalur bahan bakar minyak (BBM) tertentu dan penugasan 2017.

Baca Selengkapnya

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

30 September 2016

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

Pemerintah belum bisa mewujudkan rencana penghapusan bahan bakar minyak jenis Premium kendati masyarakat mulai beralih dari Premium.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

6 Mei 2016

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

Pertamina memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi mengalami kenaikan sekitar 10 persen saat libur panjang.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

3 Februari 2016

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

Pemerintah akan melihat aspek untung-rugi menghapus Premium.

Baca Selengkapnya

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

25 Juni 2015

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

Pertalite sudah disetujui DPR untuk dipasarkan.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

16 Juni 2015

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

Dalam kondisi normal, konsumsi Premium rata-rata 76.258 kiloliter per hari.

Baca Selengkapnya

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

22 April 2015

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

Emisi karbon Pertalite di bawah Premium.

Baca Selengkapnya