TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah didorong mengubah strategi pencapaian pertumbuhan ekonomi. Strategi baru diharapkan bisa mengurangi defisit pada neraca perdagangan dan menjaga keseimbangan fiskal.
"Kalau defisit, tentu perlu mendorong ekspor dan mengendalikan impor," kata pengamat ekonomi Hendri Saparini dalam diskusi di Musyawarah Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia, Selasa, 9 April 2013.
Menurut dia, kurang geregetnya ekspor Indonesia dalam menyasar pasar baru disebabkan karakteristik produk Indonesia yang didominasi oleh komoditas. "Sebanyak 70 persen ekspor Indonesia adalah komoditas yang mudah terpengaruh commodity effect (ketergantungan pada permintaan global)," ujarnya.
Karena itu, Hendri berharap pemerintah mengubah strategi ekspor dengan melakukan penyegaran tujuan maupun jenis ekspor secara lebih detail, misalnya mendorong hilirisasi. Jika tidak, akan terus terjadi ketidakseimbangan dengan pertumbuhan investasi asing yang terus masuk. "Dana asing yang masuk lebih kecil dibanding dana yang keluar karena tetap padat impor," ujarnya.
Mengenai kebijakan fiskal, Hendri berpendapat semestinya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tidak hanya sekadar aman, tapi mampu memberi stimulus bagi dunia usaha. Terutama jika melihat pelannya pertumbuhan ekonomi sebagai akibat lambatnya penyerapan anggaran belanja pemerintah. "Pengelolaan fiskal harus diperhatikan, mungkin ada yang salah," kata Hendri.
Ditemui usai diskusi, Menteri Keuangan Agus Martowardojo sepakat dengan pendapat Hendri. Hanya saja, pemerintah melihat posisi Indonesia saat ini masih mengundang investor asing maupun lokal untuk mengisi kepentingan domestik yang belum ada. "Agar posisi kita menjadi lebih kompetitif," ujarnya.
Adapun mengenai kebijakan fiskal, Agus mengatakan memang masih terkena tekanan impor energi. Tapi ia mengklaim masalah tersebut telah ditangani pemerintah bersama pemangku kebijakan yang lain.
AYU PRIMA SANDI
Terpopuler
SBY: SMS Saya ke Anas Tidak Dibalas
Kisah Penjaga Mayat yang Memandikan Nurdin M. Top
Google Membayar Pria Ini Hampir Rp 1 Triliun
Fakta-fakta Tentang Mendiang Margaret Thatcher
Kasus Cebongan, TNI AD Tolak Peradilan Koneksitas
Video Polisi Bali Terpopuler YouTube Pekan Ini
Margaret Thatcher Tanya 'Siraman' ke Soeharto
Margaret Thatcher, PM Wanita Pertama Inggris Wafat
Pagi Ini Andi Mallarangeng Siap Buka-bukaan
Tengok Cuitan Anas Urbaningrum Soal SMS
Berita terkait
Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi
4 hari lalu
Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
6 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaRektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel
6 hari lalu
Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.
Baca SelengkapnyaImpor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik
6 hari lalu
BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.
Baca SelengkapnyaEkspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu
6 hari lalu
BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.
Baca SelengkapnyaSurplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit
6 hari lalu
Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaIndonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral
7 hari lalu
Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.
Baca SelengkapnyaKemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA
53 hari lalu
Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI
28 Februari 2024
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaGanjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru
1 Februari 2024
Ganjar Pranowo berjanji akan menjadikan Sulut sebagai pintu keluar masuk ekspor-impor dari wilayah utara Indonesia.
Baca Selengkapnya