TEMPO.CO, Jakarta - PT Rekayasa Industri menjadi pelaksana proyek pembangunan pabrik PUSRI II-B milik PT Pupuk Sriwijaya Palembang (Pusri). "Pabrik ini ditargetkan bisa memproduksi pupuk urea sekitar 2.000 ton per hari dengan amoniak 2.750 ton per hari," kata Direktur Utama Rekayasa Industri, M. Ali Suharsono, melalui keterangan resmi, Senin, 8 April 2013.
Rekayasa Industri membangun pabrik tersebut setelah memenangkan tender Engineering, Procurement and Construction (EPC). Proyek senilai US$ 561 juta ini diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu 34 bulan. Pabrik yang akan mulai beroperasi pada Desember 2015 itu ditargetkan dapat meningkatkan total kapasitas produksi Pusri dari 2,2 juta ton menjadi 2,8 juta ton per tahun.
Pusri membangun pabrik Pusri II-B (Proyek PUSRI IIB) untuk mengganti Pabrik Pusri II yang sudah tidak efisien. “Pembangunan pabrik ini adalah dalam rangka meningkatkan efisensi, daya saing, dan kesinambungan usaha,” kata Direktur Utama PT Pusri, Musthofa, melalui keterangan resmi pada Desember silam.
Pabrik Pusri II-B berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan. Proyek ini didukung pendanaannya oleh tujuh bank lokal dan asing sebagai kreditur, yakni BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank BJB, Bank Sumsel Babel, dan Bank UOB Indonesia dengan menggunakan skema pembiayaan club deal.
Menurut Musthofa, selain ramah lingkungan, pabrik Pusri II-B juga hemat bahan baku gas. Adapun untuk mengoptimalkan pemakaian gas sebagai bahan baku pabrik, maka bahan bakar pembangkit steam dan listrik diganti dengan batu bara.
MARIA YUNIAR
Terpopuler:
Beredar, Video Tari Bugil Pelajar di Bima
Mengintip Restoran Narkoba di Kampung Ambon
Polisi Bantah Mengendus Penyerang LP dari HP
Pangdam Diponegoro Serahkan Jabatan Besok
Pilkada Palembang, Romi - Harno Unggul Sementara
Berita terkait
Mentan Ajak Semua Pihak Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal
6 hari lalu
Semua pihak diminta berkontribusi pada merah putih di sektor pangan, termasuk para wartawan
Baca SelengkapnyaErick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN
7 hari lalu
Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan
Baca SelengkapnyaPasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan
7 hari lalu
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaKementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
10 hari lalu
Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaKementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional
11 hari lalu
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) siap berkolaborasi mempercepat tanam guna mendapatkan produksi yang maksimal.
Baca SelengkapnyaSuplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional
18 hari lalu
Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN
18 hari lalu
PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.
Baca SelengkapnyaPupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam
19 hari lalu
PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).
Baca SelengkapnyaPupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi
22 hari lalu
PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.
Baca SelengkapnyaPupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering
25 hari lalu
Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.
Baca Selengkapnya