Cetak Biru Kereta Cepat Siap Tahun 2015  

Kamis, 4 April 2013 16:12 WIB

Sebuah kereta cepat menuju Guangzhou terlihat meluncur di Jembatan Yongdinghe di Beijing, Cina, Rabu (26/12). Cina membuka lintasan kereta cepat terpanjang di dunia antara Beijing dan selatan Guangzhou pada hari Rabu (26/12). REUTERS/China Daily

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan masih melakukan studi terhadap rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya. "Untuk blue print, indikasi awalnya tahun 2015," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat ditemui di sela-sela acara "Inauguration and Seminar of IRSE Indonesian Section", Kamis, 4 April 2013.

Ia menjelaskan, dari blue print atau cetak biru itu, nantinya diketahui kemungkinan swasta dapat berperan dalam pembiayaan. Menurut Bambang, pembiayaan lebih cepat jika bersumber dari swasta. Namun, ia melanjutkan, tetap ada porsi yang harus ditanggung pemerintah. "Swasta juga tidak commercially viable seperti di luar negeri," kata Bambang.

Bambang pun menjelaskan, studi saat ini dilakukan untuk melihat berbagai sistem kereta di berbagai negara. Negara yang menjadi perbandingan adalah Jepang, Spanyol, dan Cina. Ia menuturkan, plus dan minus dari setiap sistem harus dikaji untuk melihat cost benefit.

Yang terpenting, kata dia, adanya inter-operability. Artinya, apa pun sistem yang diadopsi, Indonesia masih dapat memanfaatkan teknologi yang sudah terpasang. Ia mengatakan tidak ingin sistem yang digunakan hanya dapat beroperasi dengan jenis teknologi tertentu.

Lebih lanjut, ia mengatakan, sebaiknya kereta cepat dibangun dengan konstruksi elevated agar tidak terjadi persimpangan sebidang. Menurut dia, konstruksi yang melayang atau elevated itu akan lebih aman. "Jadi mungkin itu akan elevated sepanjang pantai atau koridor yang tidak banyak penduduknya," ujar Bambang.

Bambang memastikan lintasan kereta cepat tersebut tidak berimpitan dengan koridor double track. Meski disebut kereta cepat, Bambang menyebutkan, tetap ada batasan kecepatan maksimal untuk keselamatan. "Kita lihat Jakarta-Surabaya itu kira-kira jaraknya 750 kilometer, ya kita lari dengan 250-300 kilometer per jam," ucapnya. Namun, kata dia, kereta itu tidak akan melaju dengan kecepatan penuh dan harus melambat di beberapa titik lintasan.

MARIA YUNIAR

Baca di Tempo

Cina Kucurkan Rp 6,7 Triliun Untuk PLTU Cilacap

Sofyan Wanandi Dinobatkan Jadi Godfather Apindo

Dahlan Optimistis Pertamina Kelola Blok Mahakam


Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman|| Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

23 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

1 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

2 hari lalu

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat jumlah barang yang diangkut sepanjang triwulan pertama 2024 sebanyak 15.758.465 ton.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

4 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

4 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

5 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

6 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

7 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya