TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengkajian, Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri (BPKIMI) Kementerian Perindustrian menjalin kerja sama teknik dengan Korea International Cooperation Agency (KOICA) terkait dengan standar pengujian mutu tekstil. Dalam kerja sama ini, Korea akan memberikan hibah berupa alat tekstil dan asistensi tenaga ahli.
"Jadi nantinya Korea akan memberikan hibah berupa alat tekstil untuk Indonesia. Kami agak terkejut karena kami kira tekstil Korea di Indonesia tidak terlalu banyak," kata Ketua BPKIMI Kementerian Perindustrian, Aryanto Sagala, di Kementerian Perindustrian, Selasa, 2 April 2013.
Kerja sama teknik ini bertujuan untuk meningkatkan standar pengujian mutu tekstil di Indonesia. Kerja sama ini juga bertujuan untuk menambah persediaan peralatan laboratorium dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kepada dunia usaha di bidang tekstil.
Pihak Korea akan memberikan bantuan dalam peralatan uji laboratorium, alat tekstil, bantuan asistensi tenaga ahli, dan bantuan pelatihan SDM. Total anggaran yang dikeluarkan Korea adalah US$ 1,5 juta.
Kerja sama ini akan berlangsung hingga akhir tahun. Indonesia akan menerima 34 jenis peralatan uji dengan jumlah total 45 unit. Tenaga ahli yang didatangkan oleh Korea berjumlah dua orang. KOICA berharap kerja sama ini dapat meningkatkan mutu pengujian produk tekstil di Indonesia, sehingga mampu memenuhi standar mutu pengujian yang diakui secara internasional.
BPK Beri Opini Wajar Tanpa Pengecualian ke Semua Kementerian/Lembaga, Kecuali Kominfo
5 Desember 2023
BPK Beri Opini Wajar Tanpa Pengecualian ke Semua Kementerian/Lembaga, Kecuali Kominfo
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi satu-satunya kementerian yang mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian atau WDP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)