Kemasan Tak Menarik, Produk UKM Sulit Berkembang  

Reporter

Senin, 18 Maret 2013 13:33 WIB

Pameran Gelar Produk Unggulan Jatim ini bertajuk "Sukseskan Pasar Dalam Negeri, Kuatkan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi, Wujudkan Kedaulatan Ekonomi Jatim" di Plasa Kementerian Perindustrian, Jakarta, (20/11). Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Hary Cahyo Purnomo, mengatakan bahwa 2.217 usaha kecil menengah memiliki kemasan produk yang tidak menarik. "Akibatnya susah mengembangkan pasar," katanya, di sela pelatihan kemasan produk kepada UKM, Senin, 18 Maret 2013.

Hary Cahyo mengatakan kemasan produk merupakan hal pertama yang dilihat oleh konsumen sehingga desain kemasannya harus dibuat menarik. Apalagi, pada 2015 mendatang Indonesia memasuki Komunitas Ekonomi ASEAN sehingga produk dalam negeri, termasuk produk Banyuwangi, harus mampu bersaing dengan produk negara lain.

Menurut Hary, selain tidak menarik, kemasan produk UKM belum sesuai standar, seperti aspek keindahan, keamanan, dan menggunakan bahan-bahan yang aman bagi kesehatan.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, kata Hary, sudah memfasilitasi 950 unit UKM untuk bisa mengakses desain kemasan melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Industri Makanan, Minuman, dan Kemasan Provinsi Jawa Timur yang terletak di Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan sisanya, 2.217 UKM, belum terfasilitasi. "Tahun ini kami tambah 200 UKM untuk difasilitasi," ujar Hary.

Ketua Asosiasi Produsen Pangan Olahan Banyuwangi, Syamsudin, mengatakan, mayoritas kemasan produk UKM dibuat seadanya menggunakan plastik. Mereka terkendala biaya untuk dapat membuat kemasan produk yang menarik dan sesuai dengan standar.

Menurut Syamsudin, untuk membuat kemasan yang menarik, pelaku UKM harus mencetak minimal 1.000 lembar dengan harga sekitar Rp 1.000 per lembar. Padahal, jumlah produksi UKM tidak mencapai 1.000 unit. "Bila mencetak kurang dari jumlah itu, harganya menjadi dua kali lipat," ucapnya.

Syamsudin mengusulkan kepada Pemerintah Kaupaten Banyuwangi agar mendirikan klinik desain kemasan seperti yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dengan klinik desain itu, pelaku UKM tak perlu jauh-jauh lagi ke Sidoarjo untuk belajar membuat desain kemasan yang menarik.

IKA NINGTYAS


Berita Terpopuler:
Dilarang Tanding Seumur Hidup karena Salut Nazi

La Nyalla Jadi Wakil Ketua Umum PSSI

Ahli Hukum Klaim Indonesia Perlu Pasal Santet

Polisi Tangkap Dua Perusak Kantor Tempo

Populer di Survei Cawapres, Ini Kata Jokowi

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

52 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya