Rapat Batal, Ratusan Kreditor Batavia Air Telantar  

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 14 Maret 2013 17:20 WIB

Karyawan Batavia Air menunjukan beberapa data pegawai yang dikumpulkan untuk diserahkan ke pihak menajemen serta kurator di kantor Training Center Batavia di Pergudangan Bandara Mas kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (8/2). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kurator Batavia Air menyatakan, ratusan kreditor telantar akibat dibatalkannya rapat untuk verifikasi piutang hari ini. "Ada sekitar 450-500 kreditor yang telantar," kata seorang kurator, Turman Panggabean, saat menghubungi Tempo, Kamis, 14 Maret 2013. Para kreditor, kata dia, terpaksa kembali ke tempat asal mereka karena batalnya rapat tersebut.

Ia mengatakan, rapat diundur pada tanggal 22 Maret mendatang. Namun para kurator belum mengumumkan lokasi rapat kreditor tersebut. Turman mengatakan, verifikasi piutang tidak bisa dilakukan di pengadilan niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat karena keterbatasan ruangan.

Kurator Batavia Air menyatakan, rapat kreditor untuk verifikasi piutang yang dijadwalkan pada hari ini gagal. "Karena Polres Jakarta Pusat tidak mengeluarkan surat izin untuk menyelenggarakan rapat di Jakarta International Expo (JIE) Kemayoran," ucap Turman.

Ia menjelaskan, pengelola JIE Kemayoran meminta kurator untuk mengurus perizinan keramaian dari Polres Jakarta Pusat. Turman menuturkan, kurator telah mengajukan permohonan izin kepada Polres Jakarta Pusat untuk memberikan perlindungan hukum serta pengamanan rapat verifikasi. Namun, kata dia, Polres Jakarta Pusat tidak memberikan izin.

"Sangat aneh, rapat harus mendapat izin dari Polres Jakarta Pusat," kata Turman. Ia mengungkapkan, seharusnya tidak diperlukan izin dari kepolisian untuk menyelenggarakan rapat kreditor yang merupakan bagian dari proses hukum kepailitan.

"Ini adalah negara badut," ucapnya. Turman menuturkan, tim kurator akan mengumumkan waktu penyelenggaraan rapat kreditor dalam delapan hari ke depan.

Humas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Bagus Irawan, menyatakan, berdasarkan putusan Pengadilan Niaga Nomor 77/2012 tentang Kepailitan, PT Metro Batavia dinyatakan pailit. "Yang menarik dari persidangan ini, Batavia mengaku tidak bisa membayar utang," ujarnya seusai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Januari silam.

Ia menjelaskan, Batavia Air mengatakan tidak bisa membayar utang karena force majeur. Batavia Air menyewa pesawat Airbus dari International Lease Finance Corporation (ILFC) untuk angkutan haji. Namun, Batavia Air kemudian tidak memenuhi persyaratan untuk mengikuti tender yang dilakukan pemerintah.

Seharusnya, kata Bagus, kuasa hukum Batavia Air mengajukan counter agar tidak dipailitkan dalam lima hari setelah ada gugatan pailit. "Karena itu tidak dilakukan oleh Batavia, maka mau tidak mau menyidangkan perkara pailit."

MARIA YUNIAR

Berita Bisnis Terpopuler:
Dahlan Iskan: Indonesia Terlalu Banyak Politikus

Kereta Ekonomi Non AC Bakal Dihapuskan

Harga Bawang Putih di Cina Juga Naik

Juli, Kereta Api Non AC Ditiadakan

Gaji Dokter Honorer Jakarta Hanya Rp 1,9 Juta

Berita terkait

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

4 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

5 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

9 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

10 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

10 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

13 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

16 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

21 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

22 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

27 hari lalu

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

Perut kembung pada saat bepergian dengan penerbangan pesawat kerap terjadi karena perubahan tekanan udara dan pola makan.

Baca Selengkapnya