TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) akan menjadi badan usaha milik negara mandiri setelah diakuisisi oleh pemerintah. Menurut Agus, pembelian Inalum tidak akan melalui Pusat Investasi Pemerintah.
"BUMN yang mandiri, yang berdiri sendiri, yang nanti akan meneruskan kegiatan usahanya. Pengelolaan pasti di bawah Kementerian BUMN," kata Agus di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, 13 Maret 2013.
Terkait dengan penilaian buku yang sebelumnya masih dalam pembahasan, Agus belum bisa menjelaskan. Namun dia memastikan Inalum akan diambil alih dengan dana yang sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013. "Masalah penilaian buku itu Kementerian Perindustrian akan menjelaskan. Yang pasti sudah ada dananya dan tinggal eksekusi. Kami harapkan dapat berjalan baik," katanya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Hadiyanto, menyatakan masih ada perbedaan harga yang ditawarkan oleh Nippon Asahan Inalum Jepang dengan yang diinginkan pemerintah. Dia menyatakan masih dilakukan negosiasi master agreement atau nilai buku, karena adanya perbedaan nilai buku antara pemerintah dan konsorsium Jepang.
Meski demikian, Hadi yakin proses akuisisi akan berjalan lancar dan pada 31 Oktober 2013 pemerintah bisa menguasai 100 persen saham PT Inalum. Setelah diakuisisi pemerintah, PT Inalum akan menjadi badan usaha milik negara. Dia juga memastikan tidak ada masalah dengan dana untuk akuisisi. Pemerintah telah menyiapkan dana Rp 2 triliun dari APBN 2014 dan Rp 5 triliun pada 2013.
Proyek Inalum merupakan hasil kerja sama antara pemerintah Indonesia dan konsorsium investor asal Jepang yang tergabung dalam Nippon Asahan Alumunium Co. Ltd (NAA). Kerja sama yang dimulai sejak 1975 ini akan berakhir pada tahun ini. Pemerintah saat ini menguasai 41,12 persen saham Inalum, sedangkan sisanya dikuasai oleh Nippon Asahan Alumunium.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terkait
BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024
5 Februari 2024
BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Optimis Kinerja Positif
22 Mei 2023
Perseroan optimis pada tahun ini dapat mencatatkan kinerja lebih baik
Baca SelengkapnyaInovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023
16 Maret 2023
BNI menjalankan sejumlah inovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah.
Baca SelengkapnyaTujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023
12 Februari 2023
Berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis, BNI optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaEmang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022
6 Februari 2023
Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital
Baca SelengkapnyaProduksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022
6 Februari 2023
Seluruh lini produksi mulai dari feronikel, emas, hingga alumina tetap bertumbuh di tengah tantangan kondisi global.
Baca SelengkapnyaErick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai
22 Januari 2023
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja apik Pelindo merupakan kerja keras jajaran direksi, komisaris, dan seluruh pegawai Pelindo.
Baca SelengkapnyaPenerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI
10 Januari 2023
Melalui kinerja Wealth Management yang progresif selama 2022, BRI juga berhasil mendapat sejumlah penghargaan.
Baca SelengkapnyaTunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun
3 Januari 2023
BRI mampu menjaga pertumbuhan Kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang solid.
Baca SelengkapnyaKinerja Saham Bank Mandiri Menguat
13 Oktober 2022
Sempat anjlok hingga Rp 3.760 per lembar saham pada Mei, kini saham Bank Mandiri menguat jadi Rp 9.600.
Baca Selengkapnya