Dirut PT KAI Curhat ke Dewan Soal Biaya Perawatan
Editor
Setiawan Adiwijaya
Senin, 4 Maret 2013 13:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Ignasius Jonan kembali menyampaikan keberatannya mengenai biaya perawatan dan operasional infrastruktur atau biaya IMO (infrastructure, maintenance, and operation). Kali ini keberatan disampaikan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 4 Maret 2013.
Menurut Jonan, Peraturan Presiden Nomor 53/2012 Pasal 27 mengamanatkan bahwa IMO ditanggung sementara oleh KAI dan pembayaran dialokasikan pada APBNP 2012. “Namun, pada kenyataannya, IMO belum masuk APBN 2013," kata Jonan.
Dengan adanya beban biaya tersebut, menuru dia, PT KAI sulit memperoleh laba bersih yang besar seperti perusahaan pelat merah lainnya. Hal ini karena jumlah biaya perawatan tak tanggung-tanggung. Pada 2012, jumlahnya sekitar Rp 1,5 triliun. Sedangkan tahun ini diperkirakan Rp 1,7 triliun. "Semuanya dari uang korporasi. Padahal, itu rel-rel tidak masuk dalam aset kami, tetapi Kementerian Perhubungan," katanya. (Lihat Dirut PT KAI Tak Mau Mengemis )
Ia pun mencontohkan perbaikan rel Cilembut yang menggunakan dana perseroan. "Karena tunggu APBN enggak akan jalan-jalan. Tapi, andai kewajiban pemerintah ini dipenuhi, maka uang itu akan berguna untuk meningkatkan kinerja.”
Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Dolfie OFP, mengatakan dia cukup prihatin atas biaya yang belum terbayarkan tersebut. "Mesti ada forum yang mempertemukan kita dengan Kementerian Perhubungan," katanya.
Hal senada diungkapkan anggota Komisi Keuangan lainnya, Sadar Subagyo. "Ada yang tidak fair. Garuda saja hanya kelola armadanya, sedangkan bandaranya dikola yang lain,” katanya.
Tahun 2012, KAI membukukan pendapatan Rp 6,95 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 385,8 miliar. "Tahun 2013 RKAP (rencana kerja anggaran perusahaan), target pendapatan PT KAI Rp 9,44 triliun dengan laba bersih Rp 465,77 miliar," kata Jonan.
ANANDA PUTRI
Berita terpopuler lainnya:
Ratusan Vila Berdiri di Taman Nasional
VIDEO Kekerasan Densus 88 Beredar di Youtube
Ramadhan: Anas Urbaningrum Sudah Tak Seperti Dulu
SBY Disarankan Mundur Perlahan dari Demokrat
Jenderal Sutiyoso Ditipu Tukang Reparasi Jam
Ini Harga Jam Tangan Sutiyoso yang Ditilep Ahaw
X Factor, Fatin Kenakan Baju Dian Pelangi