Menpera Dukung Kepemilikan Properti Asing  

Reporter

Selasa, 19 Februari 2013 19:34 WIB

Djan Faridz. TEMPO/Praga Utama

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mendukung upaya Realestat Indonesia (REI) untuk menaikkan masa hak pakai tanah warga negara asing dari semula 25 tahun menjadi minimal 75 tahun.

"Dewan Perwakilan Rakyat harus mengetahui bahwa penambahan masa hak pakai ini sudah menjadi kebutuhan," kata Djan usai rapat kerja sektor properti antara Menteri Perumahan Rakyat, Menteri Perindustrian, serta Kamar Dagang dan Industri Indonsia di Menara Kadin, Selasa, 19 Februari 2013.

Selama ini, kata dia, banyak warga negara asing ragu-ragu membeli properti nasional karena masa hak pakai yang terlalu cepat. "Orang asing itu ingin kepastian hak," kata Djan. WNA, kata dia, juga tak mendapat jaminan mendapatkan perpanjangan hak pakai selama 20 tahun setelah hak pakai pertamanya habis.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Kadin Bidang Properti dan Kawasan Industri Trihatma Halimah juga sepakat dengan Djan. "Sebaiknya hak itu diberikan langsung sekaligus selama 75-90 tahun sehingga jelas masa hak pakainya," kata Trihatma.

Menurut dia, hak pakai yang bisa diperpanjang membuat industri properti tidak feasible karena belum ada kepastian Badan pertanahan Nasional memperpanjang hak pakai tersebut. Dia menjelaskan di Singapura dan Malaysia, WNA memiliki hak pakai dalam rentang waktu panjang untuk menjadi penunjang pertumbuhan sektor properti. "Hak pakai 90 tahun itu biasa," katanya.

Ketua Badan Pertimbangan REI Teguh Satria mengatakan permasalahan kepemilikan properti asing bukan sebatas masa hak pakai. "Pewarisan hak pakai dan kepastian mendapatkan izin tinggal juga terkait," katanya. Menurut dia, kejelasan aturan kepemilikan properti asing dapat mendorong pertumbuhan investasi asing dan pertumbuhan properti di Indonesia.

Data dari Kementerian Perumahan Rakyat menunjukkan sektor industri properti nasional baru tumbuh sekitar lima persen per tahun. Kalah dari Singapura dan Malaysia yang memiliki pertumbuhan properti sekitar 15 persen per tahun.

RAFIKA AULIA

Berita ekonomi lainnya:

Produk Nestle Terancam Ditarik di Indonesia

Marahi Wartawan, Dahlan Tegur Dirut PT Kereta Api

Presiden Kirim Nama Calon Gubernur BI

Dahlan Mengharuskan Pertamina Akuisisi Rekin

Kontrak Habis, Blok Mahakam Bisa Sumbang Rp 81 T

Surat Bersama Dua Menteri untuk Kisruh Daging

Berita terkait

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

19 hari lalu

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

Spanyol berencana menghapus golden visa yakni program yang memberikan hak kepada warga di luar Uni Eropa untuk membeli proporti di Spanyol

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

28 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

28 hari lalu

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

Penjualan dan pendapatan usaha PT Agung Podomoro Land Tbk (kode saham APLN) anjlok pada 2023.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

31 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Lika-liku Rekayasa Jual Beli Emas Antam Crazy Rich Surabaya, Ini Usaha Budi Said

33 hari lalu

Lika-liku Rekayasa Jual Beli Emas Antam Crazy Rich Surabaya, Ini Usaha Budi Said

Rekayasa jual beli emas Antam Budi Said berujung ditetapkan crazy rich Surabaya ini sebagai tersangka. Sebelumnya sempat dimenangkan PN Surabaya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

35 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

Polda Banten bersama Polda Metro Jaya menangkap buron kasus pemalsuan surat tanah di Pantai Indah Kosambi (PIK 2), Charlie Chandra. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Makin Sulit, Populasi Orang Kaya di Dunia Malah Terus Bertambah

53 hari lalu

Ekonomi Makin Sulit, Populasi Orang Kaya di Dunia Malah Terus Bertambah

Di dunia orang kaya, orang sering bertanya, apa yang bisa dibeli dengan US$1 juta.

Baca Selengkapnya

Mandiri Investment Forum 2024 Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi di Era Transisi Pemerintahan

54 hari lalu

Mandiri Investment Forum 2024 Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi di Era Transisi Pemerintahan

Bank Mandiri, melalui gelaran Mandiri Investment Forum 2024, mendorong investor untuk menangkap peluang investasi di tengah era transisi pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

55 hari lalu

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

Alex Villas Group memprediksi bisnis properti di Bali akan menguat pada 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

57 hari lalu

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

Erick Thohir berharap BTN bisa turut membangun ekosistem pembangunan perumahan yang solutif untuk membantu mengatasi backlog perumahan.

Baca Selengkapnya