Warga melintasi banjir dengan menggunakan kapal motor, di kawasan Pluit Utara, Jakarta Utara, (20/1). Hingga kini kawasan perumahan elit ini masih direndam banjir dengan ketinggian mencapai 1,5 -2 meter. ANTARA/Wahyu Putro A
TEMPO.CO, Surakarta - Sektor perbankan nasional diminta melakukan restrukturisasi kredit para korban musibah banjir, terutama untuk kalangan pengusaha mikro dan kecil. Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Choirul Djamhari mengatakan, musibah banjir di Jakarta beberapa waktu lalu diperkirakan berdampak pada kelangsungan usaha mereka. Dia meminta perbankan memperhatikan kondisi kreditornya tersebut.
“Saya minta perbankan memberikan perhatian demi kelangsungan usaha para kreditor,” katanya ketika ditemui sebelum memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Rabu, 30 Januari 2013.
Dia meminta perbankan melakukan restrukturisasi kredit para pelaku usaha mikro dan kecil, khususnya untuk penyaluran kredit usaha rakyat. “Ada penjadwalan, moratorium, pengurangan atau bahkan peniadaan denda,” ujarnya.
Dia mengaku tidak bisa memaksa perbankan untuk melakukan restrukturisasi. Sebab hal itu menjadi kewenangan dan kebijakan masing-masing perbankan. Tapi merujuk pada pengalaman gempa Yogya beberapa tahun lalu, perbankan bersedia merestrukturisasi kredit pelaku usaha korban gempa. “Saat ini kami sedang membahas soal dampak banjir. Mungkin kalau sudah ada keputusan terkait pelaku usaha korban banjir, bisa mengikat ke seluruh perbankan,” katanya.
Sementara untuk penyaluran kredit usaha rakyat, dia mengatakan tahun ini targetnya menjadi Rp 37 triliun. Sepanjang 2012 dari target penyaluran Rp 30 triliun tercapai hampir Rp 33 triliun. “Penyaluran sudah semakin baik. Proporsi penyaluran lebih merata, tidak hanya di Jawa dan kota besar,” ujarnya.
Saat ini penyaluran lebih banyak ke sektor pertanian yang dinilai lebih tertinggal dari sektor usaha lainnya. Lalu semakin banyak nasabah mikro yang beralih ke kredit komersial. “Itu berarti mereka sudah mulai naik kelas,” katanya.
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
3 hari lalu
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.
BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah
40 hari lalu
BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah
Direktur BSI Hery Gunarni mengatakan kegiatan santunan anak yatim merupakan rangkaian agenda rutin ulang tahun atau milad BSI yang jatuh setiap 1 Februari.