Pembatasan BBM Bersubsidi tanpa TI Tak Efektif

Reporter

Selasa, 22 Januari 2013 18:00 WIB

Pengendara sepeda motor mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Golkar Satya W. Yudha mengatakan pemerintah harus segera menggunakan teknologi informasi dalam pengawasan pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi. Menurut ia, penghematan yang dilakukan pemerintah dengan mengimbau dan menandai kendaraan dengan stiker tak akan efektif.

"Kalau hanya imbauan dan stiker, lemah. Kalau pakai sistem TI yang canggih, yang melanggar mudah ditangkap karena ada datanya dan buktinya," kata Satya ketika dihubungi Tempo, Selasa, 22 Januari 2013.

Satya meminta agar pemerintah daerah ikut mendukung program pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah pusat ini. Soalnya, kesadaran masyarakat juga menjadi salah satu kunci penghematan subsidi minyak. "Perlu ada kesadaran nasional bahwa belanja subsidi Indonesia itu besar. Dana subsidi yang dibakar dan tidak tepat sasaran justru menyengsarakan masyarakat," katanya.

Vice President Fuel Retail Pertamina, Muchamad Iskandar, dalam kesempatan terpisah mengatakan Pertamina masih mencari pihak ketiga untuk menyediakan sistem monitoring dan pengendalian penyaluran minyak bersubsidi. Pertamina menjanjikan sistem ini bisa diterapkan mulai Juli 2013. "Juni 2013 sistem mulai dipasang di SPBU," katanya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penghematan konsumsi minyak bersubsidi sebesar 1,3 juta kiloliter dengan menerapkan Peraturan Menteri ESDM No 1 Tahun 2013 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak. Beleid ini mengatur larangan penggunaan premium bersubsidi untuk kendaraan dinas instansi pemerintah, BUMN, dan BUMD di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Kepulauan Riau, Bangka Belitung dan Sulawesi pada 2013. Selain itu, angkutan perkebunan, pertambangan, kehutanan dan kapal barang nonperintis dan nonpelayanan rakyat tak diperkenankan menggunakan solar bersubsidi.

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo mengatakan jika penghematan ini berhasil, pemerintah bisa menahan pembengkakan anggaran subsidi sekitar Rp 5 triliun. "Harga subsidi sekarang Rp 4.500 per liter, sementara nonsubsidi Rp 9.000 per liter jika dikalikan 1, 3 juta kiloliter, ini kan besar sekali," katanya di Kementerian ESDM, Selasa, 22 Januari 2013.

Susilo mengatakan pihaknya juga tengah mengkaji pembatasan BBM untuk kendaraan pribadi. Pada 2012, kementerian menyatakan pembatasan konsumsi BBM berhasil menghemat 350.000 kiloliter. Jumlah ini jauh di bawah target pemerintah yang ingin menghemat 1,5 juta kiloliter.

Pelaksana tugas Dirjen Minyak dan Gas Bumi Edy Hermantoro mengatakan pada 2012 penghematan belum optimal. Hal ini disebabkan keterbatasan infrastruktur gas dan operasional di lapangan. "Selain itu ada beberapa kasus seperti dari instansi-instansi pemerintah belum pada tahu atau pura-pura tidak tahu, atau tahu tapi tetap mengisi," kata Edy ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa, 22 Januari 2013.

BERNADETTE CHRISTINA

Berita terkait

BPH Migas: Ketahanan Stok BBM Selama Periode Posko Ramadan dan Idul Fitri 2024 Aman

29 hari lalu

BPH Migas: Ketahanan Stok BBM Selama Periode Posko Ramadan dan Idul Fitri 2024 Aman

BPH Migas menyebut ketahanan stok BBM (gasoline, kerosine, avtur) selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2024 dalam kondisi aman.

Baca Selengkapnya

Revisi Perpres 191 Segera Rampung, BBM Subsidi Hanya untuk Kendaraan Pengangkut Bahan Pokok dan Angkutan Umum

53 hari lalu

Revisi Perpres 191 Segera Rampung, BBM Subsidi Hanya untuk Kendaraan Pengangkut Bahan Pokok dan Angkutan Umum

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan jika revisi Perpres 191 rampung, hanya jenis kendaraan tertentu yang boleh menggunakan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Soal Revisi Perpres Pembatasan Pembelian Pertalite, BPH Migas: Kita Tunggu

53 hari lalu

Soal Revisi Perpres Pembatasan Pembelian Pertalite, BPH Migas: Kita Tunggu

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman mengaku belum tahu kapan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 akan terbit.

Baca Selengkapnya

BPH Migas Revisi Aturan Sub Penyalur BBM Subsidi

26 Februari 2024

BPH Migas Revisi Aturan Sub Penyalur BBM Subsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas tengah merevisi aturan penyaluran BBM subsidi.

Baca Selengkapnya

Kilang Balikpapan Mau Perawatan Besar, BPH Migas Minta Kilang Cilacap Siap Backup

11 Februari 2024

Kilang Balikpapan Mau Perawatan Besar, BPH Migas Minta Kilang Cilacap Siap Backup

BPH Migas meminta Pertamina menyiapkan Kilang Cilacap mem-back-up pasokan BBM di tengah rencana shut down Kilang Balikpapan.

Baca Selengkapnya

Ramadan dan Idul Fitri, BPH Migas Minta Badan Usaha Jaga Stok BBM Termasuk Avtur

28 Januari 2024

Ramadan dan Idul Fitri, BPH Migas Minta Badan Usaha Jaga Stok BBM Termasuk Avtur

Jelang Ramadan dan Idul Fitri, BPH Migas imbau badan usaha jaga stok BBM jenis Avtur atau Jet A-1.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Realisasikan BBM Satu Harga sebanyak 512 Titik hingga 2023

15 Januari 2024

Kementerian ESDM Realisasikan BBM Satu Harga sebanyak 512 Titik hingga 2023

Kementerian ESDM masih punya pekerjaan rumah alias PR untuk merealisasikan bahan bakar minyak atau BBM satu harga.

Baca Selengkapnya

Kepala BPH Migas: Pasokan Energi Aman Menjelang Pencoblosan Pemilu 2024

13 Januari 2024

Kepala BPH Migas: Pasokan Energi Aman Menjelang Pencoblosan Pemilu 2024

BPH Migas memastikan pasokan energi yakni BBM dan LPG dalam kondisi aman menjelang pencoblosan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BPH Migas: Penyaluran BBM Selama Nataru 2023 Aman Meski Ada Bencana Alam

9 Januari 2024

Kepala BPH Migas: Penyaluran BBM Selama Nataru 2023 Aman Meski Ada Bencana Alam

Laporan Kepala BPH Migas terkait evaluasi pelaksanaan dan penutupan Posko Nataru 2023/2024 dalam sektor BBM.

Baca Selengkapnya

BPH Migas Sebut Stok LPG Selama Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Aman, Naik Dibandingkan Nataru Sebelumnya

9 Januari 2024

BPH Migas Sebut Stok LPG Selama Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Aman, Naik Dibandingkan Nataru Sebelumnya

Laporan BPH Migas terkait pelaksanaan penyaluran dan pemantauan stok LPG saat periode Nataru 2023/2024.

Baca Selengkapnya