Amendemen Harga Gas Dongkrak Pendapatan Negara

Senin, 21 Januari 2013 18:24 WIB

Mantan Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah meneken tiga perjanjian jual-beli gas (PJBG) dan satu head of agreement (HoA) yang diharapkan memberi tambahan pendapatan negara hingga US$ 1,2 miliar pada akhir masa kontrak.

“Ini juga bisa meningkatkan pasokan gas dalam negeri dan tambahan pendapatan negara,” ujar Kepala Satuan Kerja Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini, di sela-sela ajang Indogas 2013, Senin, 21 Januari 2013.

Harga gas yang diamendemen antara lain: amendemen pertama PJBG Medco E&P Indonesia dengan PT Metaepsi Pejebe Power Generation (Meppogen). Tahun ini, harga gas dari Medco Meppogen naik 182,6 persen dari US$ 2,3 per MMBTU menjadi US$ 6,5 per MMBTU. Volume penjualan gas juga meningkat menjadi 17,3 BBTUD.

Presiden Direktur Medco Energi Lukman Mahfoedz menjelaskan, tambahan pasokan gas ini didapatkan dari produksi di Blok PSC South and Central Sumatra. Gas ini akan digunakan untuk membangkitkan listrik bagi keperluan domestik. Kontrak ini akan berlaku selama 1,5 tahun sejak Januari 2013.

Medco juga melakukan amendemen kedua PJBG dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. untuk pasokan gas PLN Muara Tawar. Untuk 2013, PGN dan Medco menyepakati harga US$ 7,11 per MMBTU atau naik 51,59 persen dari sebelumnya. Volume total kontrak Medco dengan PGN juga dinaikkan menjadi 41.900 BBTU. "Dari dua kontrak amendemen ini, perseroan memperkirakan mendapatkan tambahan bagi hasil di atas US$ 21 juta," kata Lukman.

Selain itu, ditandatangani pula Heads of Agreement antara Joint Operating Body PT Pertamina Medco Tomori Sulawesi dan PT Panca Amara Utama (PAU). Pertamina Medco Tomori Sulawesi akan memasok gas sebanyak 55 MMSCFD untuk pabrik amonia milik PAU. Harga gas yang disepakati dengan PAU mengacu kepada harga gas yang diindeks pada harga amonia internasional.

Dengan harga amonia pada Desember 2012 di sekitar US$ 720 per ton, PAU akan membeli gas pada harga US$ 8,44 per MMBTU dengan masa kontrak mulai 2015 hingga 2027. "Total nilai kontrak PAU diperkirakan lebih dari US$ 2,6 miliar, di mana bagian pemerintah sekitar US$ 1,3 miliar dan kontraktor PSC Senoro sekitar US$ 820 juta," kata Lukman.

BERNADETTE CHRISTINA

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

12 Desember 2023

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

SKK Migas mencatat peningkatan angka produksi minyak di tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

26 November 2023

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

SKK Migas mengungkapkan total nilai kontrak antarperusahaan dalam negeri yang ditandatangani di Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Jakarta

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

1 Agustus 2023

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

SKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016

23 Januari 2023

SKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016

SKK Migas akan melakukan eksplorasi minyak dan gas di 57 sumur dengan nilai investasi mencapai US$ 1,7 miliar. Tertinggi sejak 2016.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen

19 Januari 2023

SKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen

SKK Migas menargetkan pengeboran sebanyak 57 sumur eksplorasi tajak pada 2023, meningkat 90 persen dibanding capaian tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

23 November 2022

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

7 November 2022

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

Uni Eropa meminta negara-negara Eropa bisa segera menyelesaikan prosedur pembelian gas agar harga tak melambung menjelang musim dingin.

Baca Selengkapnya