Doosan Korea Tertarik Investasi di Indonesia  

Reporter

Rabu, 16 Januari 2013 16:31 WIB

Sejumlah kapal kontainer bersandar di pelabuhan PT. Pelindo IV cabang Bitung yang bakal menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) , Sulawesi Utara, Jumat (6/7). ANTARA/Fiqman Sunandar

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia berencana menawarkan kawasan ekonomi khusus sebagai lokasi investasi yang baru kepada perusahaan industri tertua di Korea Selatan, Doosan Grup. Alasannya, Doosan berminat untuk mengembangkan investasi di bidang urbanisasi dan pemurnian air.

"Pak Menko tadi menyarankan Korea menjalin industrial partnership dengan Jepang," kata Deputi Menteri Perekonomian bidang Kerja Sama Internasional, Rizal Affandi Lukman, di kantor Kementerian Perekonomian pada Rabu, 16 Januari 2013.

Rizal mengatakan, atas usulan tersebut, pihak Doosan yang diwakili langsung oleh pemiliknya, Yongman Park, mengaku akan pikir-pikir lagi. "Mereka akan mempertimbangkan asalkan kepemilikan dan masalah lahan didukung oleh Indonesia," kata Rizal.

Menteri Hatta Rajasa, kata Rizal, juga menyarankan Yongman untuk bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Alasannya, misi Yongman untuk berinvestasi di bidang pemurnian air dan pengembangan perkotaan sejalan dengan rencana Gubernur Joko Widodo. "Kami tawarkan, kalau ingin bertemu dengan gubernur-gubernur di Indonesia, kami fasilitasi kantor kami sebagai tempat pertemuan," katanya.

Meski begitu, pertemuan hari ini belum menyatakan satu komitmen apa pun. "Belum ada nilai dan rencana investasi yang ditawarkan," kata Rizal. Kunjungan ini hanya merupakan bentuk kepercayaan Korea untuk terus melakukan kerja sama penanaman modal dengan Indonesia.

Tahun 2012 lalu, Doosan juga telah melakukan hubungan kerja dengan Indonesia sebagai kontraktor pelaksana pembangunan pembangkit listrik tenaga uap di Cirebon. Pembangunan PLTU berdaya pasok 500 gWh itu bernilai investasi sebesar US$ 850 juta.

Selain Doosan, Marubeni Corporation hari ini juga menyambangi kantor Menko Perekonomian. Kedatangan mereka juga sebagai upaya untuk menyatakan ketegasan untuk tetap menjalin hubungan kerja dengan pemerintah Indonesia. Menurut Rizal, CEO Marubeni Teruo Asada percaya untuk terus berbisnis karena melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,3 persen di saat situasi global yang melambat.

AYU PRIMA SANDI

Berita terkait

Hatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres

17 hari lalu

Hatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres

Hatta Rajasa mengklaim suasana Ramadan dan Idulfitri pasca-pilpres 2024 lebih damai ketimbang 2019.

Baca Selengkapnya

5 Anak Politisi Raup Suara Tinggi di Pileg 2024, Ada Anak Puan Maharani hingga Setya Novanto

22 Februari 2024

5 Anak Politisi Raup Suara Tinggi di Pileg 2024, Ada Anak Puan Maharani hingga Setya Novanto

Siapa saja anak dari politisi dan pejabat yang turut maju dalam Pileg 2024 dan berapa perolehan suaranya?

Baca Selengkapnya

Rasyid Rajasa Diprediksi Lolos ke Senayan, Berikut Kasus Kecelakaan 11 Tahun Lalu Melibatkannya

19 Februari 2024

Rasyid Rajasa Diprediksi Lolos ke Senayan, Berikut Kasus Kecelakaan 11 Tahun Lalu Melibatkannya

Rasyid Rajasa sempat terlibat kecelakaan yang menewaskan dua korban, kemudian dinyatakan bebas. Kini, ia diprediksi lolos ke Senayan jadi anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Hatta Rajasa, Dulu Jadi Cawapres Prabowo Kini Bantu Tim Pemenangan

10 November 2023

Hatta Rajasa, Dulu Jadi Cawapres Prabowo Kini Bantu Tim Pemenangan

Hatta Rajasa kini menjadi salah satu politkus yang masuk dalam pengurus Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

22 Maret 2023

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

Satu Peta telah untuk perbaikan tata kelola penerbitan izin dan hak atas tanah.

Baca Selengkapnya

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

22 Maret 2023

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

Pemerintah berupaya mendorong UMKM untuk mengakses pembiayaan KUR sehingga usahanya cepat naik kelas.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

16 Maret 2023

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Kawasan ASEAN mempunyai modal cukup mumpuni untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia dengan PDB mencapai US$ 3,36 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

16 Maret 2023

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

Pemerintah Indonesia tetap memiliki harapan besar pada IPEF untuk menghasilkan hal-hal konkret.

Baca Selengkapnya

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

13 Januari 2023

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

BPKP mengaudit pelaksanaan kredit usaha rakyat (KUR). Penyaluran KUR terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Dampingi Jokowi di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

15 Desember 2022

Menko Airlangga Dampingi Jokowi di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

Jokowi menegaskan kemitraan ASEAN dan Uni Eropa harus didasarkan pada prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan.

Baca Selengkapnya