TEMPO.CO, Jakarta - Delapan belas jurnalis dari berbagai media terpilih meraih "Beasiswa Banking Journalist Academy" (BJA) yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bekerjsama dengan Bank Permata. "Dengan pesatnya perkembangan dunia perbankan saat ini, diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mumpuni bagaimana media melaporkan pemberitaan isu perbankan secara khusus dan ekonomi bisnis secara umum," kata Ketua AJI Indonesia Eko Maryadi, di Jakarta, Jumat 11 Januari 2013.
Program beasiswa kursus singkat yang berlangsung selama Januari-Februari 2013 ini ditujukan bagi jurnalis muda Indonesia untuk meningkatkan kapasitas jurnalis dalam meliput isu-isu perbankan. Selain itu juga mendorong liputan media yang berkualitas dan beretika terkait isu perbankan.
Proses seleksi terhadap peserta dilakukan berdasarkan proposal usulan liputan tentang isu perbankan yang baik dan menarik. Sebanyak 18 jurnalis terpilih berasal dari Bisnis Indonesia, Bloomberg Businessweek Indonesia, Best Life Indonesia, Forbes Indonesia, Fortune Indonesia, Harian Seputar Indonesia, Investor Daily, Kontan, Koran Jakarta, Koran Tempo, Merdeka.com, Media Indonesia, SWA, Tabloid Prioritas, The Jakarta Post, dan VIVAnews.com.
Turut hadir dalam pembukaan program itu Leila Djafaar, Executive Vice President, Head of Corporate Affairs Bank Permata menyampaikan harapannya melalui program beasiswa ini kepada peserta. "Pendidikan merupakan sarana yang kami pilih untuk meningkatkan kapasitas jurnalis," tuturnya.
Leila mengungkapkan sebanyak 60 orang jurnalis telah mendaftar untuk mengikuti program beasiswa BJA yang baru dilaksanakan pertama kalinya. Ia berharap melalui program beasiswa BJA ini, jurnalis muda Indonesia dapat meningkatkan kualitas, kemampuan dan pemahamannya terhadap dunia perbankan. Terutama pemahaman akan aspek bisnis, operasional dan resiko.
Eko melanjutkan AJI akan mengembangkan program beasiswa semacam ini ke berbagai kota guna pemerataan sumber daya jurnalis yang kompeten dalam liputan isu perbankan. Adapun materi yang akan diberikan kepada peserta yaitu, materi perbankan dan jurnalistik.
Sejumlah pembicara yang hadir memberikan materi antara lain, pakar ekonomi Tony Prasetiantono, Faisal Basri. Sedangkan untuk materi jurnalistik akan hadir seorang mantan jurnalis Tempo, Metta Dharmasaputra. Diharapkan dengan para pembiacaya yang mumpuni pada bidangnya mampu memberikan gambaran secara utuh. Terutama isu-isu perbankan dan perkembangan industri keuangan nasional.
FIONA PUTRI HASYIM
Berita terkait
7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat
18 jam lalu
Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDewan Pers Tak Masukkan Perusahaan Pers dalam Komite Publisher Rights, Ini Alasannya
58 hari lalu
Komite Publisher Rights bertugas menyelesaikan sengketa antara perusahaan pers dan perusahaan platform digital.
Baca SelengkapnyaDewan Pers Bentuk Tim Seleksi Komite Publisher Rights
58 hari lalu
Ninik mengatakan, Komite Publisher Rights penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas jurnalistik.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Penerapan Perpres Publisher Rights Harus dengan Prinsip Keadilan
23 Februari 2024
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan Perpres Publisher Rights mesti diterapkan dengan prinsip keadilan.
Baca SelengkapnyaJokowi Teken Perpres Publisher Rights, Atur Kerja Sama Lisensi hingga Bagi Hasil Platform Digital dengan Perusahaan Pers
23 Februari 2024
Pemerintah bakal mengatur hubungan kerja sama platform digital dengan perusahaan pers setelah Presiden Jokowi meneken Perpres Publisher Rights.
Baca SelengkapnyaPerpres Publisher Rights Disahkan, Meta Yakin Tak Wajib Bayar Konten Berita ke Perusahaan Media
22 Februari 2024
Meta menanggapi Perpres Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas.
Baca SelengkapnyaJokowi Sahkan Perpres Publisher Rights, Bisa Pengaruhi Kebebasan Pers?
22 Februari 2024
Jokowi teken Perpres No. 32 tahun 2024 mengatur Platform Digital dalam mendukung industri jurnalisme berkualitas. Apakah mempengaruhi kebebasan pers?
Baca SelengkapnyaAMSI Optimistis Perpres Publisher Rights Dorong Ekosistem Bisnis Media Jadi Lebih Baik
21 Februari 2024
Perpres Publisher Rights dinilai membuka ruang bagi model bisnis baru di luar model bisnis yang mengandalkan impresi atau pencapaian traffic.
Baca SelengkapnyaJokowi Teken Perpres Publisher Rights, Apa Artinya bagi Perusahaan Pers Indonesia?
21 Februari 2024
AMSI optimistis Perpres Publisher Rights akan membuka jalan bagi negosiasi bisnis yang setara antara platform digital dan penerbit media digital.
Baca SelengkapnyaMedia Asing Soroti Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi
21 Februari 2024
Jokowi mengatakan semangat awal dari Peraturan Presiden tentang Publisher Rights adalah ingin membentuk jurnalisme berkualitas.
Baca Selengkapnya