Gita Wirjawan Tak Yakin Bisa Genjot Ekspor

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Jumat, 4 Januari 2013 14:22 WIB

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan pesimistis terhadap kinerja ekspor Indonesia tahun ini. Alih-alih mematok target pertumbuhan, Kementerian memproyeksikan nilai ekspor tahun ini sebesar US$ 190 miliar, atau sama dengan pencapaian tahun lalu.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan kondisi global yang tak kunjung memperlihatkan pemulihan, khususnya di Eropa dan Amerika Serikat, membuat Indonesia akan sulit menggenjot ekspor.

"Tahun ini kalau bisa mencapai angka yang sama seperti di 2012 sudah bagus. Karena saya melihat kondisi makro, maka harus realistis," kata Gita dalam konferensi pers, di kantornya, Jumat, 4 Januari 2013.

Gita mengatakan, meskipun Amerika Serikat telah menyetujui kesepakatan untuk mengatasi jurang fiskal atau fiscal cliff, tidak berarti perekonomian negara tersebut bisa segera pulih dalam dua belas bulan mendatang. Kebijakan pemerintahan Presiden Barack Obama itu juga belum tentu menurunkan jurang rasio utang dengan produk domestik bruto Negeri Abang Sam.

"Saya masih melihat secara struktural, jurang fiskal di Amerika Serikat masih akan berkelanjutan. Akan makan waktu satu sampai dua dekade untuk menurunkan itu ke level yang lebih sehat," katanya.

Total ekspor periode Januari-November 2012 tercatat sebesar US$ 174,8 miliar dan diperkirakan dapat mencapai US$ 190 miliar pada akhir tahun lalu. Sedangkan neraca perdagangan Indonesia pada Januari hingga November 2012 mengalami defisit sebesar US$ 1,3 miliar, yang disebabkan meningkatnya defisit perdagangan migas yang mencapai US$ 4,8 miliar.

Menurut Gita, memburuknya neraca perdagangan ini tidak hanya dialami Indonesia, melainkan juga negara lain seperti Jepang yang defisit 166,8 persen dan Hong Kong yang defisit 12,4 persen.

Defisitnya neraca perdagangan, kata Gita, juga akibat terlalu dominannya sektor komoditas seperti crude palm oil (CPO), karet, bauksit, timah, dan nikel pada komposisi ekspor Indonesia. Padahal, harga komoditas di pasar internasional sedang merosot tajam setahun terakhir dan tidak akan meningkat dalam beberapa bulan ke depan.

"Hampir 65 persen ekspor kita komoditas. Ekspor komoditas kita juga banyak ke negara-negara Asia yang tergantung pada kondisi ekonomi Amerika Serikat dan Eropa," katanya.

ROSALINA

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

5 jam lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

7 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

5 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

5 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

7 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

7 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

8 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya