Ekspor 2012 Diprediksi Tidak Capai Target  

Reporter

Rabu, 2 Januari 2013 16:32 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta – Target nilai ekspor 2012 sebesar US$ 203 miliar diprediksi sulit tercapai. Pasalnya, hingga November 2012, nilai ekspor Indonesia baru ada di angka US$ 174 miliar. “Untuk sama dengan nilai ekspor 2011 sangat berat,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, di kantor BPS, Rabu, 2 Januari 2013. Nilai realisasi ekspor 2011 sama dengan target ekspor tahun 2012, yaitu sebesar US$ 203 miliar.

Suryamin menilai pencapaian target ekspor 2012 terbilang berat. “Desember ini kita banyak melakukan aktivitas hari raya yang berarti kebutuhan impor dan kebutuhan konsumsi banyak. Jadi saya kira berat,” katanya. Selain itu, kata dia, sejak Januari hingga November 2012, neraca perdagangan defisit US$ 1,33 miliar.

Untuk bulan November saja, tercatat kinerja perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 478,4 juta sepanjang November 2012. Kinerja ekspor tercatat sebesar US$ 16,44 miliar pada November 2012 atau turun 4,60 persen dibanding November 2011. Sedangkan kinerja tercatat US$ 16,92 miliar atau naik 9,92 persen dibanding November 2011.

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo juga tak yakin dengan pencapaian target ekspor itu. "Saya kira berat. Mudah-mudahan sampai akhir tahun 2012 defisit di bawah US$ 1 miliar," katanya.

Sementara itu, secara kumulatif sejak Januari hingga November 2012, kinerja ekspor Indonesia tercatat US$ 174,76 miliar atau turun 6,25 persen (year-on-year). Sumbangan kinerja ekspor terbesar berasal dari bahan bakar mineral US$ 24,15 miliar serta dari lemak dan minyak hewan/nabati US$ 19,67 miliar. Adapun ekspor nonmigas Januari hingga November 2012 US$ 140,76 miliar, turun 5,17 persen.

Impor Indonesia justru cenderung tumbuh. Secara kumulatif hingga November, kinerja impor mencapai US$ 176,09 miliar atau naik 9,40 dengan periode yang sama tahun lalu. Impor nonmigas sejak Januari-November 2012 tercatat US$ 137,25 miliar atau naik 10,77 persen (y-o-y). Sumbangan terbesar impor masih berasal dari mesin dan peralatan mekanik sebesar US$ 26,20 miliar, juga dari mesin dan peralatan listrik US$ 17,17 miliar.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita terkait

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

7 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

7 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

7 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

8 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

25 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya