Pabrik Kertas Leces Jual 5 Megawatt Listrik ke PLN  

Reporter

Jumat, 28 Desember 2012 17:21 WIB

Pabrik kertas Leces. TEMPO/David Priyasidharta

TEMPO.CO, Surabaya- Setelah terpuruk beberapa tahun akibat inefisiensi, PT Kertas Leces (persero) mulai bangkit dari tidurnya. Leces menandatangi perjanjian pembelian tenaga listrik untuk kelebihan tenaga listrik dengan PT PLN (persero) Distribusi Jawa Timur.

Lewat Unit Bisnis Energi Leces, PT Kertas Leces menargetkan aksi korporasi ini mampu menambah revenue perusahaan dari maksimalisasi utilisasi pembangkit. Targetnya, pada Januari 2013 PT Kertas Leces telah menyalurkan listrik ke pembangkit milik PLN Jawa Timur.

Direktur Utama PT Kertas Leces, Budi Kusmarwoto, mengatakan perjanjian pembelian listrik dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama, PT Kertas Leces akan menjual sebesar 5 megawatt dengan tarif Rp 656 per kwh sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 4 Tahun 2012. Pada 2014, diharapkan penjualan bisa meningkat hingga 10 megawatt.

"Tahap awal tidak butuh investasi. Tahap selanjutnya butuh investasi membangun jaringan dan menaikkan kapasitas trafo serta rekondisi turbin dengan investasi sekitar Rp 13 miliar," kata Budi setelah penandatanganan MoU di kantor PLN Distribusi Jawa Timur, Jumat 28 Desember 2012.

Budi menjelaskan, sejak Agustus 2012, manajemen PT Kertas Leces membentuk Unit Bisnis Energi Leces sebagai strategi bisnis unit dengan maksud mengoptimalisasi dan mengkatkan utilitas instalasi pembangkit energi milik perusahaan. Unit ini terdiri dari dua unit boiler batu bara berkapasitas masing-masing 120 ton per jam yang baru dibangun pada Juni 2012 dan dua turbin generator berkapasitas 19 megawatt dan 27 megawatt.

Listrik yang dijual ke PLN, ujarnya, adalah excess power (kelebihan energi) dari pembangkitnya untuk memenuhi kebutuhan energi dari plant pulp dan kertas. "Soal berapa untungnya, belum tahu. Yang jelas, kami ingin memulai transformasi bisnis, jadi tidak hanya kertas. Keuntungan untuk PLN Jatim sendiri adalah perbaikan tegangan kepada pelanggan," kata Budi.

General Manager PLN Distribusi Jawa Timur, Haryanto, menuturkan harga jual listrik dari PT KL tergolong murah. Sebab, kata dia, biaya pokok produksi listrik wilayah Jawa Bali sendiri di atas Rp 656 per kwh.

Meski saat ini PLN Distribusi Jawa Timur mengalami over kapasitas tegangan hingga 4.100 megawatt, Haryanto tetap membutuhkan pasokan energi listrik dengan harga murah. Ia membandingkannya dengan biaya produksi listrik milik PTPN dari biomassa yang sebesar Rp 975 per kwh. "Listrik dari Leces ini cukup murah. Karena ini termasuk excess power, kalau biomassa bukan excess power, jadi lebih mahal. Selain itu, juga tergantung pada musim tanam tebu," kata Haryanto.

Dengan aksi PT Kertas Leces ini, Haryanto berharap bisa mereduksi penggunaan bahan bakar minyak di beberapa pembangkitnya saat beban puncak dan menjaga stabilitas tegangan. "Ini juga bentuk sinergi antar-BUMN," tuturnya.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

20 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

1 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

2 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

5 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

5 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

5 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

6 hari lalu

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

Berikut ini cara download Safe Exam Browser untuk tes online pertama Rekrutmen Bersama BUMN 2024 bagi perangkat Windows atau MacOS.

Baca Selengkapnya

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

6 hari lalu

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

Berikut ini jadwal lengkap tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024, mulai dari trial test, tes online 1, tes online 2, hingga tes seleksi di BUMN.

Baca Selengkapnya

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

6 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya