Korea Selatan Pertahankan Suku Bunga 2,75 Persen  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 13 Desember 2012 18:16 WIB

Seorang wanita melintasi reklame sebuah bank di Seoul, Korea Selatan, (22/1). Perekonomian Korea Selatan pada kuarter ke empat 2008 menyusut akibat imbas dari krisis global, hal ini terjadi untuk pertama kalinya dalam sebuah dekade. AP Photo/ Lee Jin

TEMPO.CO, Seoul - Bank Sentral Korea Selatan (BOK), Kamis, 13 Desember 2012, mengumumkan masih tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 2,75 persen. Sebab, ekonomi negara itu dinilai mulai menunjukkan pemulihan setelah melemah setahun terakhir. Level suku bunga telah dipertahankan dalam dua bulan berturut-turut.

Bank sentral sebelumnya telah memangkas suku bunga pada Juli dan Oktober. Namun, untuk Desember, suku bunga acuan tetap dipertahankan. Pertimbangannya, angka ekspor Korea Selatan kembali naik pada November, sementara angka inflasi sesuai target di level 2-4 persen.

Seperti dilansir AFP, para analis menilai negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia itu akan mencapai pemulihan ekonomi moderat di kuartal IV 2012. Pemulihan didorong oleh stimulus yang dikeluarkan pemerintah dan secara eksternal didorong oleh mulai pulihnya ekonomi Cina. Sebab, Cina merupakan negara tujuan ekspor terbesar keempat bagi Korea Selatan.

Negeri Ginseng telah menggelontorkan dua paket stimulus pada Juni senilai 13,1 triliun won, atau 1 persen dari produk domestik bruto negara itu. Ekonomi Korea Selatan tumbuh 0,1 persen pada kuartal III 2012, dan bank sentral negara itu memperingatkan bahwa target pertumbuhan ekonomi tahunan 2,4 persen berpotensi meleset.

ABDUL MALIK

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

4 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

5 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

5 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

5 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya