TEMPO.CO, Jakarta - PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) tak hanya menjual PT Bakrie Toll Road, anak usaha yang bergerak di infrastruktur jalan tol, kepada Hary Tanoesudibjo. Perusahaan ini juga menjual aset properti Lido Resort kepada bos MNC Group itu.
Direktur Utama Bakrieland, Ambono Janurianto, menyatakan transaksi penjualan resor yang terletak di Sukabumi itu bersamaan dengan transaksi penjualan Bakrie Toll Road. "Sekitar dua pekan lalu. Malah mungkin transaksi Lido ini bisa cepat rampung ketimbang jalan ton," kata Ambono ketika menggelar paparan publik perusahaan di Elite Club Epicentrum, Selasa, 11 Desember 2012.
Menurutnya, aset pariwisata ini memang sudah dilirik oleh Hary Tanoe untuk nanti dikembangkan. ELTY sendiri memiliki saham sebanyak 50 persen di aset tersebut. Semua sahamnya itu, kata dia, bakal dilepas dan menjadi milik Hary Tanoe seutuhnya.
Sayangnya, Ambono masih enggan membuka angka penjualan aset properti yang seluas 1.037 hektare tersebut. Ia memperkirakan nilai perusahaan atau enterprise value dari Lido Resort bisa mencapai Rp 1 triliun. Sama dengan penjualan Bakrie Toll Road, alasan penjualan Lido Resort adalah untuk mengurangi beban utang perusahaan.
GUSTIDHA BUDIARTIE
Berita Terpopuler:
Habibie Pengkhianat Bangsa, Ini Tulisan Lengkapnya
SBY Marah, Alex Noerdin di Amerika Serikat
Disebut Pengkhianat Bangsa, Habibie Center Santai
Partai Demokrat Digerogoti Anak Kos
Joko Widodo Tundukkan Sutiyoso
Berita terkait
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
8 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
14 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
45 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaPekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI
30 Januari 2024
Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaWamendag Dorong Rencana Ekspansi Produk Indonesia ke Luar Negeri
26 Januari 2024
Pemerintah memiliki 46 perwakilan perdagangan di seluruh dunia
Baca SelengkapnyaIsrael Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober
5 Desember 2023
Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas
Baca SelengkapnyaPotensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.
Baca SelengkapnyaBEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham
30 November 2023
Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.
Baca Selengkapnya2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun
26 Oktober 2023
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya