Walhi : Korupsi Ladia Galaska Rp 26,9 Miliar

Reporter

Editor

Selasa, 6 Juli 2004 18:24 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengindikasikan korupsi Rp 26,9 miliar dalam pembangunan jalan Lautan Hindia ? Gayo ? Alas ? Selat Malaka ( Ladia Galaska ). Jumlah ini dihitung dari total anggaran yang sudah dipakai sampai saat ini senilai Rp 500 miliar. Keseluruhan dana pembangunan jalan Ladia Galaska dirinci sebesar Rp 1,2 triliun. Menurut Direktur Eksekutif Walhi Longgena Ginting penemuan ini sudah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPTPK). Namun sampai saat ini belum ada tindakan lebih lanjut dari KPK kepada Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Abdullah Puteh yang diindikasikan melakukan korupsi dari pembangunan jalan Ladia Galaska.Ketua Sekretariat Kerjasama Pelestarian Hutan Indonesia ( SKEPHI) Hasjrul Junaid mengatakan sejak 2001, pihaknya sudah memperingatkan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Soenarno untuk menghentikan pembangunan jalan Ladia Galaska. "Jangan buat kesalahan yang sama seperti sebelumnya," kata dia di kantor Walhi Jakarta, Selasa (6/7). Departemen yang dipimpin Soenarno merupakan fasilitator jalan Ladia Galaska. SKEPHI menurutnya juga sudah mengajukan protes mengenai dampak lingkungan (amdal) pembangunan jalan yang menghubungkan pantai barat dengan timur Aceh itu, tidak layak. Saat ini terdapat dua Amdal namun semuanya tidak sah. "Kedua amdal ini sudah diorder pemerintah Kabupaten Aceh Tengah," kata Hasjrul.Pembangunan jalan Ladia Galaska yang diprakarsai Gubernur NAD Abdullah Puteh merupakan proyek mercu suar. Bahkan jalan ini tidak dibutuhkan rakyat Aceh. Ladia Galaska yang yang semula ditujukan membuka isolasi 1,7 juta rakyat Aceh tidak terbukti. "Itu hanya omong besar," ujarnya lagi. Jalan sepanjang 470 ribu kilometer ini dibangun pada daerah pegunungan yang mempunyai kemiringan 30 derajat. Bahkan pembangunan jalan ini mengusir warga 500 desa.Ditambahkan Hasjrul, ditemukan adanya "memo sakti" dari seorang wakil ketua DPR ke Kepala Dinas Kimpraswil dan Departemen Kimpraswil agar mencairkan dana RAPBN 2003 untuk jalan Ladia Galaska. Selanjutnya, pencairan dana ini nantinya harus mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan.Masih menurut Hasjrul, diindikasikan dana hasil korupsi ini digunakan untuk kampanye dua partai besar peserta Pemilu. Agriceli - Tempo News Room

Berita terkait

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

43 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

54 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Lingkungan Hidup Kampanyekan Perangi Sampah Plastik dengan Cara Produktif

7 Februari 2024

Kementerian Lingkungan Hidup Kampanyekan Perangi Sampah Plastik dengan Cara Produktif

Pada Hari Peduli Sampah Nasional 2024 ini, Kementerian Lingkungan Hidup mengusung tema "Atasi Sampah Plastik dengan Produktif."

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

17 Januari 2024

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

Berita terpopuler hari ini mencakup Faisal Basri yang menyebut Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

28 November 2023

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

PT Astra Agro Lestari dikritik oleh kelompok lingkungan hidup WALHI.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

9 Oktober 2023

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia memberikan tanggapan kritis terhadap proyek Rempang Eco City dan konflik di Seruyan.

Baca Selengkapnya

Formasi CPNS dan PPPK 2023 untuk Lulusan SMK Sederajat, dari BIN hingga Kejaksaan

27 September 2023

Formasi CPNS dan PPPK 2023 untuk Lulusan SMK Sederajat, dari BIN hingga Kejaksaan

Daftar formasi CPNS dan PPPK 2023 untuk lulusan SMK.

Baca Selengkapnya