TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia, Fadel Muhammad, memproyeksi konsumsi dalam negeri sektor agribisnis akan naik 8 persen.
"Tapi pasokan dalam negeri tidak terjadi kenaikan yang besar dan akhirnya lebih banyak impor," katanya dalam Seminar Nasional Agribusiness Outlook 2013 di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu, 5 Desember 2012.
Menurut dia, kenaikan produksi dalam negeri tidak signifikan karena pemerintah tidak memberikan insentif khusus. Pemerintah justru membiarkan mekanisme pasar bebas terjadi dan produk dalam negeri pun kalah dengan aliran produk impor.
Fadel menilai kecenderungan impor terus meningkat, baik dari segi volume maupun nilai. Ia mencontohkan sejak 2004, Indonesia terus mengimpor beras. Pada 2011, impor beras mencapai 1,8 juta ton dan pada 2012 volume impor mencapai 400 ribu ton. Indonesia pun masih mengimpor kedelai dengan perkiraan impor kedelai pada 2012 sebesar 2-2,5 juta ton.
Impor juga melanda komoditas jagung. Produksi jagung nasional mencapai 18,96 juta ton, sedangkan konsumsi jagung melebihi produksi nasional. "Tahun 2012, impor jagung diperkirakan mencapai 1,5 juta ton," katanya. Fadel menilai sebenarnya Indonesia tak perlu mengimpor tanaman pangan. Menurut dia, pemerintah hanya tinggal mengembangkan industri dalam negeri daripada membeli dari negara-negara seperti Vietnam, Kamboja, atau Thailand.
Beberapa langkah bisa dilakukan pemerintha untuk melepas ketergantungan impor khususnya di sektor tanaman pangan. Pertama, petani harus berpendapatan. Ongkos produksi dan perkiraan keuntungan dari petani harus dihitung. "Dari sinilah kemudian ditetapkan harga, jadi jelas," katanya. Selanjutnya, produksi tanaman pangan harus digenjot, bukan malah terus bergantung pada komoditas impor.
Pemerintah juga harus mengelola kebijakan perdagangan yang melindungi pedagang dalam negeri salah satunya dengan mengutamakan produk dalam negeri serta menyediakan dana bagi petani untuk mengembangkan produksi.
ANANDA TERESIA
Berita Terpopuler:
Jokowi Ngotot Harga Tiket MRT 1 Dolar
Pembunuh Mahasiswi Injak Al-Quran
Bupati Aceng Juga Dibelit Dugaan Korupsi
Polri Kembali Tarik 13 Penyidiknya dari KPK
Menteri Agus Setuju Jokowi Hati-hati Soal MRT
Berita terkait
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi
2 hari lalu
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar
Baca SelengkapnyaPengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia
5 hari lalu
Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi
7 hari lalu
PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.
Baca SelengkapnyaKemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
7 hari lalu
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.
Baca SelengkapnyaErupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian
18 hari lalu
Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaGoogle Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India
30 hari lalu
Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun
32 hari lalu
Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.
Baca SelengkapnyaGuru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?
33 hari lalu
Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.
Baca SelengkapnyaPemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian
41 hari lalu
Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur
Baca SelengkapnyaDedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara
44 hari lalu
Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.
Baca Selengkapnya