Pemerintah Ajak Swasta Konservasi Satwa Langka  

Reporter

Senin, 26 November 2012 15:06 WIB

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan setelah menanam pohon di lingkungan sekolah SMA 70, Jakarta, Senin (23/4). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kehutanan menyatakan pentingnya peran swasta untuk turut terlibat mengelola kawasan konservasi dan keanekaragaman hayati. Termasuk pengelolaan satwa langka. Peran swasta penting mengingat anggaran pemerintah untuk perlindungan satwa langka sangat minim.

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia memiliki kawasan konservasi seluas 27 juta hektare, termasuk di dalamnya 50 taman nasional. Alokasi anggaran untuk kawasan konservasi hanya US$ 2,3 per hektare per tahun.

"Jadi memang tak cukup. Tidak mungkin semuanya jadi tanggung jawab APBN. Subsidi listrik yang paling besar sampai Rp 300 triliun," kata Zulkifli seusai menyaksikan MoU Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) dan PT Matahari Kahuripan Indonesia (Makin Grup), di Kementerian Kehutanan, Jakarta, Senin, 26 November 2012.

Anggaran Indonesia masih minim dibandingkan dengan Thailand, yang mengalokasikan anggaran konservasi US$ 20 per hektare per tahun. Amerika Serikat mengalokasikan US$ 76,12 per hektare per tahun. Untuk itu, ia menilai peran swasta dapat menjadi solusi alternatif.

Zulkifli menambahkan, Kementerian Kehutanan mengajak pengusaha untuk berpartisipasi aktif mengelola kawasan hutan. Caranya melalui pendekatan kepada pengusaha agar mau menjaga kawasan dan melestarikan satwa langka.

Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Kementerian Kehutanan, Bambang Novianto, menambahkan, konservasi tak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah pusat. Namun juga membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat sekitar. "Kami terus mendorong peran swasta dan masyarakat untuk mengatasi konflik satwa langka," katanya.

Hari ini, Kementerian Kehutanan bekerja sama dengan PT Makin untuk konservasi satwa liar. Kerja sama dengan PT Makin ini berjangka waktu lima tahun (2012-2017) dengan investasi Rp 5 miliar per tahun. Fokus konservasinya untuk satwa liar badak Sumatera di Way Kambas, orang utan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, serta babi rusa dan maleo di Sulawesi.

Direktur PT Makin, Sony Husada, mengatakan, keterlibatan pihaknya ini sebagai wujud komitmen terhadap konservasi satwa langka. "Kami juga selalu ikut ambil bagian dalam program perlindungan hutan," kata Sony.

ROSALINA

Berita lain:

Ahok Masuk TV Al-Jazeera

Faisal Basri: Ical Jadi Cawapres, Indonesia Kiamat

Larang Posko, Jokowi Dinilai Kontraproduktif

Jokowi: Posko Banjir Cukup Satu

"Mahfud Tak Perlu Malu Menjadi Calon Presiden"




Berita terkait

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

31 hari lalu

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

31 hari lalu

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.

Baca Selengkapnya

Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

31 hari lalu

Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.

Baca Selengkapnya

Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

31 hari lalu

Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

34 hari lalu

Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

Kondisi hutan di IKN yang sudah ditetapkan sebagai kawasan lindung masih jauh dari kondisi ideal.

Baca Selengkapnya

Hari Hutan Internasional: Laju Deforestasi Hutan Tiap Tahun Mengkhawatirkan

38 hari lalu

Hari Hutan Internasional: Laju Deforestasi Hutan Tiap Tahun Mengkhawatirkan

Hari Hutan Internasional diperingati setiap 21 Maret. Sejarahnya dimulai 2012 yang diprakarsai oleh PBB untuk membantu dan mendukung konservasi hutan

Baca Selengkapnya

Agar Dilirik Wisatawan, Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul Diusulkan Digarap Sistem Blok

39 hari lalu

Agar Dilirik Wisatawan, Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul Diusulkan Digarap Sistem Blok

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan pengelolaan Taman Hutan Raya Bunder di Kabupaten Gunungkidul dengan sistem blok.

Baca Selengkapnya

OIKN Klaim 65 Persen Kawasan IKN akan Menjadi Hutan Tropis

41 hari lalu

OIKN Klaim 65 Persen Kawasan IKN akan Menjadi Hutan Tropis

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan 65 persen kawasan IKN akan bisa dijadikan hutan tropis kembali.

Baca Selengkapnya

Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

41 hari lalu

Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

Saat sedang pergi ke hutan atau gunung dan bertemu harimau, sebaiknya jangan panik. Berikut beberapa tips menyelamatkan diri saat bertemu harimau.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

56 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya