Jokowi Disurati Pengusaha Daging
Jumat, 23 November 2012 19:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya, Sarman Simanjorang, mengatakan telah menyurati Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk memberikan kuota khusus daging sapi bagi Ibu Kota. "Kami meminta agar Pak Jokowi berbicara kepada pemerintah pusat dan membuat aturan tersendiri mengenai pasokan daging sapi di Jakarta," kata Sarman dalam sarasehan “Kebutuhan Daging Sapi 2013” di Hotel Borobudur, Jumat, 23 November 2012.
Hal tersebut ia sampaikan karena DKI Jakarta dinilai memiliki kekhasan sendiri dibandingkan wilayah lain. Kebutuhan daging di Jakarta mencapai 50 ribu ton daging sapi per tahun namun tidak dibarengi dengan produksi daging sapi lokal DKI.
"Hampir seluruh kebutuhan daging sapi DKI dipasok dari daerah lain karena Jakarta tidak memiliki peternakan sapi," kata Sarman. Karena itu, jumlah kebutuhan daging sapi DKI Jakarta tidak bisa disamakan dengan daerah lain yang memiliki peternakan sapi. Harus ada ketersediaan stok daging sapi yang jauh lebih besar untuk DKI.
Selain karena tidak adanya peternakan sapi lokal, kata Sarman, tingginya angka kebutuhan daging sapi di Jakarta juga disebabkan tingginya permintaan daging sapi oleh konsumen. Ia mengatakan tingkat konsumsi daging sapi penduduk Jakarta jauh lebih tinggi di bandingkan daerah lain.
Hal senada juga dikatakan oleh Executive Director Jakarta International Hotels Association, Indah Ariyani. "Kebutuhan daging untuk hotel berbintang empat dan lima di Jakarta saja sudah mencapai 1.600 ton daging sapi kualitas impor per tahun," kata dia. Jumlah tersebut hanya untuk memenuhi stok daging sapi di restoran di dalam hotel bintang lima dan empat.
Jika ditambah dengan kebutuhan daging sapi di restoran dan hotel lainnya, kata Indah, angka kebutuhan daging sapi tersebut bisa melonjak lebih dari dua kali lipat. Belum lagi ada kebutuhan stok daging sapi untuk pengusaha kuliner skala kecil yang tiap harinya membutuhkan minimal 3 kilogram daging sapi per hari per pedagang.
"Karena itu kami meminta ada suatu kebijakan khusus untuk memenuhi kebutuhan daging Jakarta," kata Sarman. Terlebih lagi kondisi pasar saat ini semakin memprihatinkan karena stok daging terus berkurang. Para pedagang sapi dan pengusaha kuliner, kata dia, kesulitan mendapatkan stok bahan baku daging sapi mentah.
Sarman mengatakan, jika tidak mampu menyediakan stok daging lokal untuk Ibu Kota, mau tidak mau pemerintah harus melakukan impor daging. Terlebih lagi beberapa jenis usaha, seperti restoran di hotel berbintang, sangat membutuhkan daging impor untuk memenuhi menu restorannya.
Ia sendiri sbenarnya tidak terlalu ambil pusing dengan asal daging sapi sejauh stok bisa terpenuhi dan kualitas serta harga daging terjaga. "Terserah pemerintah bagaimana memenuhi stok kebutuhan daging Jakarta," kata Sarman.
RAFIKA AULIA
Berita Terpopuler
Tak Ada Kereta dari Bogor Hari Ini
Sopir Taksi Ini Didakwa Korupsi dan Pencucian Uang
Rel Kereta Putus di Cilebut Kian Parah
Tak Ada KRL Jakarta-Bogor Sampai Desember
Gerbong Kereta Khusus Wanita Ditiadakan
PT Kereta: Sampai Besok, Jangan Naik Kereta Dulu