'Profesor Sorgum' Menangis di Depan Dahlan Iskan  

Reporter

Senin, 12 November 2012 14:32 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan di kantornya di Jakarta, (31/10). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana menggalakkan penanaman sorgum (tanaman serbaguna pengganti gandum) secara besar-besaran mulai Februari 2013. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor gandum yang setiap tahun semakin tinggi. Tapi mengapa baru sekarang?

Soal ini sebenarnya juga pernah dikeluhkan ahli sorgum dari Institut Pertanian Bogor yang saat ini mengajar di Universitas Lampung, Profesor Sungkono. Maka, ketika diputuskan bahwa BUMN akan menggalakkan sorgum di Indonesia, ia sangat terharu sampai berlinang air mata.

"Sang profesor sangat gembira karena ahli lulusan IPB itu merasa tidak sia-sia. Ketekunannya mendalami sorgum sejak muda sampai menjadi profesor akan sangat berarti," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam tulisan di blog pribadinya mengenai sorgum, Senin, 12 November 2012.

Rencana pengembangan sorgum ini bermula ketika Dahlan merasa miris dengan kondisi Indonesia yang impor gandumnya terus meningkat setiap tahun. Wajar saja, kegemaran masyarakat Indonesia akan mi instan dan roti yang diproduksi dari gandum membuat kebutuhan akan tepung satu ini sangat besar. "Padahal, kita kian doyan mi dan roti," ujar mantan Direktur Utama PLN ini.

Celakanya, gandum tak bisa ditanam di iklim dua musim seperti negara kita. Tanaman itu hanya cocok ditanam di negara dengan empat musim, seperti di Amerika. Akibatnya, Indonesia terus mengimpor gandum dari luar. "Kita yang miskin terus menghidupi petani negara maju. Angka impor itu akan naik terus seiring dengan kegemaran kita makan mi dan roti yang terus meningkat," kata dia.

Tak puas dengan keadaan ini, Dahlan mengajak Menteri Ristek Gusti Muhammad Hatta dan para ahli sorgum berkumpul untuk mencari cara mengurangi impor gandum yang begitu besar, bulan Juli lalu. Salah satunya hadir Prof. Sungkono. Kesimpulannya, sorgumlah yang bisa diandalkan.

PTPN XII bergerak cepat. Mereka menanam lima jenis benih sorgum di lahan marginal 7,5 hektare di Banyuwangi. Namun, dari hasil panen perdana Sabtu lalu, cuma ada dua jenis sorgum yang sangat baik hasilnya. Dua benih unggul hasil produksi Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) yang belum bernama itu pun untuk sementara disebut Citayam (karena dibenihkan di Desa Citayam) dan Numbu B.

"Sorgum-lah yang akan bisa mengurangi impor gandum kita yang mencapai 7 juta ton per tahun itu. Kita ini tidak bisa menanam gandum di Indonesia," kata dia.

Hasil dari sorgum pun sudah terlihat dan dinikmati Dahlan. Usai panen, ibu-ibu dari PTPN XII menyuguhkan penganan hasil olahan dari tepung sorgum kepada para tamu undangan. Ada roti, sosis, dan makanan tradisional nogosari. "Saya coba memakan semuanya. Saya rasakan enaknya," ujar Dahlan.

MUNAWWAROH

Berita lain:
Begini Kronologi Pemerkosaan TKI di Malaysia

Trik Ajudan Jokowi Kecoh Wartawan

Soedirman Penganut Kejawen Sumarah

Pemilik Tangkiwood Tunggu Tawaran Jokowi

Politikus PKS Sebutkan Empat Keanehan Grasi Ola

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

3 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

13 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

18 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

21 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

25 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

25 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

29 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

31 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

37 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

38 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya