Defisit Menciut, Rupiah Menguat 9 Poin  

Reporter

Editor

viva

Jumat, 9 November 2012 17:13 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menciutnya defisit transaksi berjalan serta surplusnya transaksi modal dan finansial Indonesia memberikan sentimen positif bagi rupiah. Di tengah perkasanya dolar Amerika Serikat terhadap mata uang utama dunia, mata uang lokal berhasil menguat di akhir pekan ini.

Pada transaksi hari ini, Jumat, 9 November 2012, nilai tukar rupiah berhasil ditutup menguat 9 poin (0,09 persen) ke level 9.619 per dolar AS. Hari ini rupiah ditransaksikan dalam rentang 9.619 hingga 9.635 per dolar Amerika.

Pengamat pasar uang, Lindawati Susanto, mengemukakan, melambatnya defisit transaksi berjalan (current account) di triwulan ketiga menjadi US$ 5,3 miliar (2,4 persen dari PDB) dari triwulan sebelumnya yang sebesar US$ 7,7 miliar (3,5 persendari PDB), memberikan dukungan bagi penguatan rupiah. “Ini mengindikasikan bahwa perekonomian Indonesia sedikit membaik.”

Kendati kinerja ekspor masih menurun akibat belum puliihnya krisis, neraca perdagangan berhasil mencatat surplus karena turunnya impor yang cukup signifikan.

Dipertahankannya suku bunga acuan BI Rate di level 5,75 untuk kesembilan kalinya ini juga memberikan sentimen bagi rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tidak ada masalah. Sebenarnya ada ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunganya seiring terjaganya inflasi. “Mungkin, karena rupiah saat ini sedang melemah sehingga keputusan tersebut adalah yang terbaik,” ucapnya.

Kembali terpilihnya Barack Obama menjadi presiden AS untuk 4 tahun mendatang bisa dijadikan momen untuk memburu aset-aset yang dianggap berisiko dan berimbal hasil tinggi. Kemenangan Obama itu menjamin tidak akan ada perubahan kebijakan drastis pemerintah Amerika Serikat. Yang terpenting, kebijakan stimulus guna mendorong pertumbuhan akan tetap berjalan seperti keinginan pasar.

Adanya ketidakpastian di Eropa terkait dengan masalah kelanjutan dana talangan bagi Yunani juga menjadi perhatian investor. Sepertinya Yunani akan mengalami kesulitan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan kucuran pinjaman berikutnya.

Untuk menguat kembali ke level 9.300-an sepertinya sulit, karena level rupiah sekarang memang berada di level 9.500 hingga 9.600 per dolar AS.

Dari kawasan regional, mata uang Asia sebagian besar ditutup menguat sore ini. Dolar Singapura menguat 0,14 persen, won Korea Selatan terapresiasi 0,28 persen, ringgit Malaysia naik 0,07 persen, serta bath Thailand juga menguat 0,16 persen terhadap dolar AS.

Mata uang tunggal Uni Eropa hingga pukul 16.50 WIB terlihat melemah tipis 0,05 persen ke level US$ 1,2743, poundsterling terkoreksi 0,05 persen ke US$ 1,5977, sedangkan yen Jepang menguat 0,11 persen menjadi 79,38 per dolar AS. Indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya naik 0,033 poin ke level 80,826.

PDAT | VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

7 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

6 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

6 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

7 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya